Sumenep, detik1.com – Dalam minggu ini isu merebak di kalangan aktivis dan publik terkait adanya BBM jatah Raas yang selama ini banyak menimbulkan pertanyaan dengan tidurnya APMS Raas yang sudah setahun lebih tidak lagi datangkan BBM bersubsidi untuk masyarakat Raas. walaupun datang itupun hanya tiga bulan sekali dengan kuota yang sangat minim yang mestinya datamg 300.000 liter per tri wulan.hanya datang 56.000 liter, 32.000 liter, 103.000 liter dan 24.000 liter. jadi setiap kali datang ratusan ribu liter yang tidak dapat terpenuhi dari kuota minimum untuk Raas.
Anehnya Forpimka Raas tidak pernah komplain dan mempertanyakan hal itu, bahkan setelah itu sudah tidak datang sama sekali kurang lebih satu tahun, sehingga dapat di pastikan masyarakat Raas tidak pernah menikmati manisnya BBM bersubsidi dari pemerintah selama bertahun-tahun.
Kini menjadi suatu hal yang aneh dan tabu kiranya selama setahun lebih BBM Raas hilang karena APMS nya mati suri dari aktifitasnya. kini BBM Raas tiba-tiba muncul dan ada. namun dalam wajah dan wadah berbeda (di titipkan ke APMS Gayam).
Hal yang beginilah menurut Tokoh Masyarakat Raas sekaligus Aktivis salah satu Lembaga Keadilan Hukum Jatim saat dikonfirmasi via telepon selularnya yang mana dirinya mengatakan, bahwa jika benar sekarang BBM Raas ada, tapi di titipkan via APMS Gayam boleh-boleh saja di titip, namum tentu semua tidak terlepas dari mekanismenya. karena BBM tersebut BBM bersubsidi yang menjadi jatah Raas.
Tentu dalam hal ini ada DO (Delivery Order)siapa yamg order, kuota Raas bulan berapa, dan tentu ada berita serah terimanya dari PT terkait pada siapa penanggung jawab BBM tersebut, apakah Forpimka Gayam atau Forpimka Raas, sehingga tidak ada kesan atau dugaan BBM tersebut ilegal.
Anehnya pula kenapa baru sekarang datang dan ada bahasa di titip di AMPS Gayam setelah Raas mengalami kelangkaan BBM?? Selama ini kemana dan di titip di mana bbm Raas?? Sungguh aneh bin ajaib
Menurut Sanhaji jika benar itu jatah BBM Raas dan sudah melalui prosedur, lantas siapa saja yang akan jemput BBm tersebut ke APMS Gayam?? apakah mereka para pedagang yang back up BBN bersubsidi Raas juga akan komitmen menjual dengan harga normal. Apa Forpimka Raas bisa menjamin harga stabil saya pesimis tentang hal itu.

Selain cost bertambah karena harus jemput calter kapal ke Gayam tentu kami sudah tahu persis bagaimna tanggung jawab Forpimka Raas selama ini terhadap BBM subsidi Raas yang melalui APMS Raas terus terang fungsi Forpimka mandul.
Jika BBM tersebut jatah untuk Gayam tentu juga tidak bisa di benarkan jika harus di kirim ke Raas. karena tentu saja hal tersebut merugikan jatah dan hak dari Masyarakat Gayam. Ketidak jelasan tentang BBM yang isunya milik Raas di titip di APMS Gayam menjadi buah simalakama dan tanda tanya banyak pihak .
“Untuk itu menurut Sanhaji pihaknya dan lembaganya akan terus pertanyakan legalitas dari bbm itu jika Forpimka Gayam dan Raas sendiri tidak menandatangani berita acara serah terima BBM tersebut dengan resmi. jikapun itu atas perintah Pemkab Sumenep karena untuk mengatasi kelangkaan BBM di Raas tentu juga tidak serta merta mengabaikan prosedur itu,” Pungkasnya kepada media DetikOne Jumat (06/05/2022)
Sementara itu Kapolsek Gayam melalui Kanitreskrimnya Aipda Rizal Afandi saat di konfirmasi via whastappnya memgatakan, bahwa dirinya tidak tahu tentang itu atau tidak ada informasi bahkan sampai sekarang tidak ada koordinasi dari SPBU Gayam.
Demkian juga Koramil Gayam sebagai bagian dari Forpimka Gayam tidak tahu tentang hal itu ungkap Danramil kapten Ardi pada awak media DetikOne dan pihaknya akan monitor dan cek dulu informasi tersebut.
(Red/Tim)