Sumenep, detik1.com – Lama-lama ini banyak problem yang terjadi di Indonesia terkait adanya banyak dugaan keterlibatan TNI dalam kaitannya dengan persoalan masyarakat.
Sehingga sedikit ada persefsi miring antara masyarakat dengan TNI misalnya, TNI tidak lagi menjadi kekuatan rakyat. TNI tidak lagi peduli dengan Rakyat serta penafsiran-penafsiran rakyat yang multi tafsir terhadap TNI. namun hal itu rupanya tidak berlangsung lama karena banyak dari TNI yang berusaha dan mampu melakukan edukasi dan restorasi justice kepada masyarakat baik mulai dari jajaran Koramil, Kodim dan terus seterusnya ketingkat yang lebih tinggi, sehingga persepsi- persepsi, yang kurang baik itu dapat terkikis dengan sendirinya. dan kini kembali rakyat percaya kalau TNI adalah mitra dan kekuatan Rakyat.
Sinergitas TNI dengan masyarakat itu juga seringkali di lakukan oleh Komandan Rayon Militer (Koramil) Raas Kapten Sapto Waluyo bersama anggota-anggotanya dengan masyarakat. baik dengan para nelayan dan juga petani tradional Raas, yang kegiatan tersebut di lakukannya tanpa rencana akan tetapi spontanitas terjadi dan terlaksana karena Koramil Raas melalui Kapten Sapto Waluyo yang buming di msyarakat dengan sapaan pak sapto.
“Apresiasi dan semangat masyarakat Raas terhadap sikap supel dan tegasnya bagi masyarakat Raas, salah satu bukti kongkrit bahwa TNI adalah Rakyat dan Rakyat adalah TNI artinya keduanya tidak terpisahkan satu dengan linnya. artinya pula masyarakat Raas sangat merespons baik keberadaan pak Sapto (sapaan masyarakat Raas),” tutur H.Samaudin Kepada awak media DetikOne, Rabu (16/03/2022)
H.Samaudin juga menjelaskan, bahwasanya kegiatan ngumpul-ngumpul dengan masyarakat inipun terjadi karena spontanitas masyarakat yang secara tiba-tiba Danramil melintas di tegur sapa dan sekalian di minta bareng untuk ikut ngumpul acara makan bareng.
“Bapak Sapto orangnya tidak pernah pasang harga mahal untuk sekedar duduk bareng dengan masyarakat Raas baik dalam suasana dan keadaan tempat yang sangat sederhana apapun, tidak membedakan pak Sapto itu mas, duduk di tempat orang kaya atau duduk di tempat orang miskin dan Bapak Sapto selalu respon dengan baik niat masyrakat,” jelas H.Samaudin
Sementara itu, Danramil Raas saat di konfermasi terkait kenapa kok di lihat sangat sering di temukan duduk bareng santai bersama masyarakat yang kadang nelayan, kadang petani di tempat-tempat Sangat sederhana di warung dan emperan di kala pak Sapto di sela-sela acara makan bareng bersama para nelayan dan petani tradisioanal mengatakan, bahwa kebetulan sedang Goes Bike yang sudah menjadi kebiasaan setiap hari minggu pagi di lakukan dari Desa paling timur(Brakas) sampai Desa yang paling barat (Ketupat).
“Sapto juga mengatakan, bahwasamya ini adalah hobby yang sekalian juga mencari keringat untuk kebugaran tubuh yang saya lakukan setiap hari minggu pagi Goes ini juga menjadikan jalan rejeki buatnya, karena di sepanjang jalan Goes saya dapat hadiah tegur sapa dari masyarakat di jalan yang saya lalui ber gantian. Dengan kata ” Mampir pak Dan..? ”
Dan tak jarang juga katika saya berhenti, saya di ajak untuk ikut ngopi dan makan bareng sekedar menikmati minum dan makan santai breng dengan mereka. dan sebagai mitra rakyat tentu saya tidak bisa menolak tegur sapa dan ajakan mereka sekedar makan dan ngopi bareng karena saya juga sangat perlu berbaur dengan mereka apalagi masyarakat raas sangat baik ramah kepada kami,” pungkas Sapto
“Menurutnya tidak ada alasan apapun untuk menolak ajakan mereka karena kami pun lahir dari. mereka-mereka merupakan dasar kekuatan kami sebagai pertahanan negara, jika TNI kuat bersinergi dengan masyarakat maka negara ini jadi kuat. NKRI menjadi harga mati buat kita,” pungkasnya sambil meneruskan makan barengnya.
Sementara itu Sucipto Abadi selaku rumah di acara makan bareng itu di sela-sela sedang menikmati makan barengnya bersama Danrami Sapto W, Yang juga di dampingi oleh 2 anggotanya.
Sucipto mengatakan, kalau dirinya sudah terbiasa habis datang mancing dapat banyak ikan sering ngadakan bakar-bakar bareng, dan ini tidak pernah ada rencana. artinya kalau mancing banyak dapat ikan ya bakar-bakar ikan makan bareng semua temen-temen, kalau tidak dapat ikan ya tidak ada bakar-bakar.
“Kebetulan alhamdulillah mas, banyak dapat ikan dan saya telepon teman-teman untuk ikut bakar-bakar ikan. termasuk Danramil dan semua anggotanya saya minta ke Danramil di bawa ngumpul- ngumpul berbaur dengan masyarakat untuk makan bareng, Alhamdulillah Danramil belum pernah menolak ajakan makan malam saya dan setau saya Danramil gak pernah menolak ajakan makan bareng dengan siapapun mau kenal akrab atay tidak beliau selalau respons. jadi itu yag bikin masyarakat Raas rindu beliau, sehingga merasa gak komplit acara makan-makannya jika tanpa Pak Danramil. hanya sayang ikan dan hidangan yang sebanyak ini gak habis, karena Danramil hanya datang dengan dua anggotanya saja yaitu pak Jamal dan pak Didik,” tutup Sucipto Abadi
(Sanhaji)