Erik Pelupessy Tanggapi Soal Import Bawang Putih dari Kementerian Perdagangan

Jakarta, detik1.com – Direktur Investigasi Masyarakat Transparansi Indonesia E A N Pelupessy, MH. L.iC menanggapi terkait dibukanya kran impor bawang putih oleh Kementerian Perdagangan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memaparkan bahwa, izin impor telah dikeluarkan untuk kebutuhan pangan yang meliputi daging sapi, gula dan bawang putih dengan besaran kuota impor yang tidak disebutkan.

Menanggapi hal itu, Direktur Investigasi Masyarakat Transparansi Indonesia E A N Pelupessy, MH. L.iC menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya belum menerima informasi terkait besaran kuota impor bawang putih.

Namun, Erik yang juga berkegiatan importasi produk holtikultura dan buah serta eksportasi kopi memprediksikan bahwa jumlahnya akan sama seperti di tahun-tahun sebelumnya.

“Volume impor bawang putih diperkirakan akan stagnan seperti tahun-tahun sebelumnya di kisaran 500.000 ton per tahun,” ujar Erik kepada media ini. Senin (25/7/2022).

Erik menambahkan, bahwa besaran kuota impor di tahun ini sangat bergantung terhadap perkembangan covid-19 varian omicron.

Omicron yang kian menggeliat, dikhawatirkan dapat membuat pembatasan-pembatasan sehingga menurunkan mobilitas dan daya beli masyarakat.

Erik Pelupessy juga berharap, mestinya ada kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat untuk menangkal omicron yang menyebar.

Dengan demikian, lini usaha seperti restoran, hotel dan catering dapat berjalan seperti biasanya, sehingga kebutuhan bawang putih dapat berjalan normal.

Sebagai Informasi, mengutip Outlook Bawang Putih 2020 pada situs Kementan, rata-rata impor bawang putih berasal dari China sebesar 507.000 ton.

Bawang putih China masih menjadi penyumbang terbesar impor Indonesia sebanyak 99%. Adapun importir bawang putih Indonesia lainnya berasal dari India, Taiwan dan Mesir.

Terkait perusahaan yang kebagian jatah impor, Erik mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa data tersebut harus menunggu rilisnya sistem neraca komoditas yang disusun pemerintah.

“Saya mendengar juga beberapa isu tentang pungli yang dikutip oleh salah satu bendahara umum partai terkait SPI/PIB tentang pemberian kuota impor bawang putih di Kemendag, besarannya sampai 1 Milyar” kata Erik di sela-sela kegiatannya di Meruya Selatan, Jakarta.

“Melalui sistem neraca komoditas itu pula nantinya dapat terlihat transparansi aktivitas perusahaan-perusahaan yang mengajukan izin impor, berapa volume impor yang diberikan dan lain-lain,” pungkas Erik.

(Red)

error: