Sumenep, detik1.co.id // Kepala Seksi Hubungan Kemasyarakatan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Wiraraja, Noor Ifansyah secara terang-terangan menyoroti kinerja Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H.,S.I.K.,MM., yang dinilai lebih banyak menampilkan sensasi daripada aksi nyata dalam menjalankan tugasnya. Noor Ifansyah atau yang akrab disapa Ifan ini menyatakan bahwa banyak kebijakan dan tindakan yang diambil oleh Kapolres Sumenep lebih berfokus pada pencitraan daripada memberikan solusi konkrit terhadap permasalahan hukum dan keamanan yang ada di Sumenep.
Menurutnya, berbagai kasus kriminalitas di Sumenep belum ditangani dengan maksimal. “Masyarakat Sumenep masih seringkali merasa tidak aman dengan maraknya kasus pencurian dan kekerasan yang terjadi. Namun, penanganannya sering kali lambat dan tidak efektif,” ujar Ifan. Sabtu 22 Juni 2024.
Ia juga menambahkan bahwa Kapolres Sumenep sering kali lebih aktif di berbagai acara seremonial yang tidak secara langsung berdampak pada peningkatan keamanan dan ketertiban di masyarakat. “Kami membutuhkan tindakan nyata, bukan hanya sekedar acara seremonial dan pemberitaan yang seolah-olah menunjukkan bahwa situasi aman terkendali,” tegasnya.
Lebih lanjut Ivan mencontohkan beberapa kasus besar yang belum mendapat penyelesaian memadai, seperti maraknya peredaran narkoba dan miras yang semakin mengkhawatirkan. “Penangkapan pelaku memang ada, namun langkah pencegahan dan pemberantasan secara menyeluruh masih belum terlihat nyata. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kapolres dan jajarannya,” tambahnya.
Selain itu, Ifan juga menyoroti tentang kurangnya komunikasi antara pihak kepolisian dengan masyarakat. “Hubungan yang baik antara polisi dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan rasa aman. Namun, saat ini masyarakat merasa kesulitan untuk mengakses informasi dan bantuan dari pihak kepolisian,” ungkap Ifan.
Dalam pandangannya, Ifan berharap agar Kapolres Sumenep lebih fokus pada upaya-upaya konkret yang dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah Sumenep. “Kami berharap adanya reformasi dalam tubuh kepolisian Sumenep yang lebih mengedepankan aksi nyata daripada sekedar pencitraan. Ini penting demi kenyamanan dan keamanan masyarakat,” tutupnya.
Ifan, sebagai aktivis muda yang vokal, berharap agar kritikannya ini bisa menjadi pemicu bagi perubahan yang lebih baik di Sumenep. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam mengawasi dan memberikan masukan konstruktif bagi aparat penegak hukum agar mereka bisa menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan profesional.