Katarak adalah salah satu gangguan mata paling umum yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh, sehingga mengganggu penglihatan. Menurut WHO, katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia, terutama pada usia lanjut. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa katarak bisa muncul lebih dini karena berbagai faktor risiko yang kerap diabaikan.
Artikel ini akan membahas tujuh penyebab katarak yang sering tidak disadari, serta bagaimana cara mencegahnya sejak dini agar mata tetap sehat dan penglihatan tetap tajam.
Apa Itu Katarak?
Secara medis, katarak adalah kondisi ketika lensa mata yang seharusnya jernih menjadi keruh atau buram. Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk agar bisa membentuk gambar yang jelas pada retina. Ketika lensa mengalami kekeruhan, cahaya tidak dapat masuk dengan optimal, sehingga penglihatan menjadi kabur, buram, bahkan seperti melihat dari balik kaca berembun.
Gejala katarak antara lain:
-
Penglihatan kabur atau berkabut
-
Sensitivitas terhadap cahaya
-
Warna terlihat lebih pudar
-
Sulit melihat di malam hari
-
Sering mengganti ukuran kacamata
7 Penyebab Katarak yang Sering Diabaikan
1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV) Berlebihan
Banyak orang menganggap kacamata hitam hanya sebagai aksesori gaya, padahal fungsinya sangat penting untuk melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet (UV). Sinar UV dari matahari bisa merusak protein pada lensa mata dan memicu pembentukan katarak.
Tips pencegahan:
Gunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV 100%, terutama saat beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama. Topi bertepi lebar juga bisa membantu mengurangi paparan langsung.
2. Kebiasaan Merokok
Merokok bukan hanya merusak paru-paru, tetapi juga sangat buruk untuk mata. Zat kimia beracun dalam rokok dapat merusak sel dan jaringan mata, termasuk lensa. Perokok aktif memiliki risiko katarak dua hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan non-perokok.
Tips pencegahan:
Berhenti merokok adalah langkah terbaik. Selain menurunkan risiko katarak, manfaatnya juga terasa untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
3. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi dalam jangka panjang bisa mempercepat proses oksidatif dalam tubuh, termasuk di mata. Proses ini dapat merusak protein pada lensa dan mempercepat pembentukan katarak.
Tips pencegahan:
Batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali. Gantilah kebiasaan minum alkohol dengan minuman yang lebih sehat seperti jus buah alami.
4. Diabetes yang Tidak Terkontrol
Diabetes yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan kadar gula darah yang tinggi secara kronis. Hal ini dapat merusak berbagai organ tubuh, termasuk mata. Gula darah tinggi menyebabkan lensa mata menyerap lebih banyak cairan dan mengganggu strukturnya, sehingga memicu katarak.
Tips pencegahan:
Pantau gula darah secara rutin, konsumsi makanan sehat rendah gula, dan minum obat sesuai anjuran dokter. Pemeriksaan mata rutin juga penting bagi penderita diabetes.
5. Penggunaan Obat Kortikosteroid dalam Jangka Panjang
Kortikosteroid adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi peradangan, alergi, atau gangguan autoimun. Namun, penggunaan jangka panjang, terutama dalam bentuk tetes mata atau oral, bisa meningkatkan risiko katarak.
Tips pencegahan:
Gunakan kortikosteroid sesuai resep dan pantauan dokter. Jika memungkinkan, cari alternatif terapi yang lebih aman untuk jangka panjang.
6. Cedera Mata atau Operasi Sebelumnya
Trauma atau cedera langsung pada mata dapat merusak lensa dan mempercepat terjadinya katarak. Hal serupa juga berlaku untuk beberapa jenis operasi mata yang bisa meningkatkan risiko komplikasi, termasuk katarak.
Tips pencegahan:
Lindungi mata saat berolahraga atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi. Gunakan pelindung mata saat menggunakan alat berat atau bahan kimia.
7. Gaya Hidup dan Pola Makan Tidak Sehat
Kurangnya asupan nutrisi penting seperti vitamin C, E, lutein, dan antioksidan lainnya dapat mempercepat kerusakan oksidatif pada mata. Pola makan tinggi lemak jenuh, rendah buah dan sayur, serta kurang olahraga juga memperburuk kondisi ini.
Tips pencegahan:
Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti wortel, bayam, brokoli, dan jeruk. Rutin berolahraga juga membantu menjaga kesehatan mata dan tubuh secara keseluruhan.
Faktor Risiko Lain yang Perlu Diwaspadai
Selain penyebab di atas, beberapa faktor risiko lain yang juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena katarak meliputi:
-
Usia lanjut (di atas 60 tahun)
-
Riwayat keluarga dengan katarak
-
Paparan radiasi
-
Tekanan darah tinggi
-
Kurang tidur kronis
Bagaimana Cara Mencegah Katarak?
Meskipun katarak sering dianggap bagian dari proses penuaan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menundanya atau bahkan mencegahnya:
-
Lindungi mata dari sinar UV setiap hari
-
Berhenti merokok dan batasi alkohol
-
Kelola penyakit kronis seperti diabetes dengan baik
-
Penuhi kebutuhan vitamin dan antioksidan dari makanan
-
Jaga berat badan dan olahraga teratur
-
Periksa mata secara rutin, terutama jika sudah berusia di atas 40 tahun
Kapan Harus ke Dokter Mata?
Segera periksakan diri ke dokter mata jika kamu mengalami gejala berikut:
-
Penglihatan mendadak kabur atau buram
-
Warna terlihat pudar atau kekuningan
-
Sulit melihat di malam hari
-
Cahaya terasa menyilaukan
-
Ganda saat melihat objek
Pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali, sangat penting bahkan ketika tidak ada keluhan, terutama bagi orang yang punya faktor risiko tinggi.
Kesimpulan
Katarak bukan hanya penyakit orang tua. Banyak penyebab katarak yang muncul akibat gaya hidup modern, kebiasaan buruk, atau kurangnya perlindungan terhadap mata. Tujuh penyebab yang sering diabaikan, mulai dari paparan sinar UV, merokok, hingga pola makan tidak sehat, perlu mendapat perhatian lebih jika ingin menjaga kesehatan mata jangka panjang.
Dengan mengenali dan menghindari faktor-faktor pemicu tersebut, kamu bisa menunda bahkan mencegah terjadinya katarak. Mata adalah jendela dunia, jaga dan rawatlah sejak dini.