Situbondo, detik1.co.id // Program mudik gratis yang dijanjikan pemerintah agar pemudik bisa pulang kampung tanpa biaya ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Sejumlah oknum calo diduga memanfaatkan program ini dengan memborong tiket gratis, lalu menjualnya kembali dengan harga tinggi kepada para pemudik.
Kasus ini terjadi di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo. Salah satu pemudik asal Kepulauan Raas, Yudik, mengaku harus membayar Rp382 ribu untuk empat orang dan satu sepeda motor agar bisa menyeberang.
“Saya membeli tiket dari calo seharga Rp382 ribu, Mas. Saya pesan dari Bali dan baru bayar saat sampai di Pelabuhan Jangkar,” ujar Yudik saat diwawancarai awak media.
Lebih lanjut, Yudik mengaku tidak mengetahui adanya program mudik gratis dari pemerintah. Karena itu, ia memesan tiket melalui calo tanpa menyadari bahwa seharusnya ia bisa mendapatkan tiket secara cuma-cuma.
“Saya tidak tahu kalau ada program mudik gratis dari pemerintah. Karena sudah terlanjur pesan tiket, ya mau bagaimana lagi, Mas? Terpaksa kami bayar ke calo,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Raas, Subiyakto, SH., MH., mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi ini. Menurutnya, janji mudik gratis seharusnya benar-benar direalisasikan, bukan sekadar jargon.
“Kami sangat menyayangkan banyak warga kami yang tetap harus mengeluarkan uang untuk pulang kampung. Seharusnya program mudik gratis ini benar-benar bisa dinikmati warga yang ingin kembali ke kampung halamannya. Tapi nyatanya malah dimanfaatkan oleh oknum calo. Kalau begini caranya, lebih baik tidak usah ada mudik gratis, cukup kapalnya saja yang disediakan, biar warga kami tidak lama tertahan di sini,” tegasnya.
Kasus penyalahgunaan program mudik gratis ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Diharapkan pemerintah dan pihak terkait segera mengambil tindakan tegas agar program ini benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak tanpa terbebani biaya tambahan akibat ulah para calo.