Program Balik Lebaran Gratis Pemrov Jawa timur Meninggalkan Kekecewaan di Masyarakat Sapudi

Program Balik Lebaran Gratis Pemrov Jawa timur Meninggalkan Kekecewaan di Masyarakat Sapudi

Doc.Foto Santriwati Hendak Balik Ke Ponpes Salafiyah Syafi'iyah

Sumenep, detik1.co.id //Sejumlah masyarakat yang ingin ikut program gratis balik lebaran 1446 H, dari Pemerintah provinsi Jawa timur yang datang kepelabuhan Tarebung kecamatan Gayam Sumenep terpaksa harus menelan kekecewaan mendalam.

Program balik lebaran gratis yang dikawal langsung pihak Dinas Perhubungan Provinsi Jawa timur sifatnya untuk masyarakat Umum dengan sistem mendaftar online bagi calon penumpang. Ada sekitar 339 penumpang yang menaiki Ferry Wicitra Dharma l dengan tujuan pelabuhan Jangkar Situbondo.

Dari 339 orang penumpang lebih di dominasi penumpang Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah sebanyak 269 orang dan sisanya sekitar 70 orang baru penumpang umum dari tiket online.

Dari pantauan awak media di lapangan ada sekitar 80 sampai 90 Orang Masyarakat yang tidak punya tiket online ingin ikut dalam program gratis balik lebaran pemrov Jawa timur. Dengan cara pendaftaran Offline.
Akan tetapi sejumlah Masyarakat ini kecewa karana dari pihak kapal Wicitra sendiri lebih mementingkan Sepeda motor dari pada penumpang Masyarakat.

Yang awalnya program balik gratis ini tampa bawah mobil dan hanya sebagian sepeda motor yang tidak termuat kemarin. Tapi faktanya ada sekitar 100 motor yang diangkut. Sehingga Rencana dek tempat parkir mau diisi penumpang dengan alas tikar harus di isi sepeda motor yang infonya sekitar 100 sepeda motor.

Bahkan kekecewaan itu dialami Kyai Moh. Gufron dari ponpes Gelugur Situbondo beserta Rombongan, yang awalnya Rombongan itu mau menempati Dek parkir sepeda motor dengan alas tikar. Akan tetapi karena pelayanan buruk yang kurang menghargai seorang Kyai ( Ulama). bukan malah dikasih tempat. Tapi tempat yang dimaksud diisi terus dengan Sepeda motor sampai full. Sehingga Masyarakat dan Rombongan Kyai sudah tidak dihargai sama sekali.

Akibat dari kurangnya pelayanan Wicitra Dharma l tidak menghargai seorang Kyai ( Ulama) mendapat Respon Negatif dari sejumlah Masyarakat. Sala Satunya M.Saleh yang dengan lantang menyuarakan layanan buruk DDU Wicitra Dharma I. Yang menurutnya seringkali mengecewakan masyarakat. Dan pihaknya atas nama masyarakat Sapudi meminta kepada Pemkab Sumenep untuk secepatnya mengganti Dengan kapal baru yang lebih besar dan bisa memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat.