Nasim Khan Tegas Tolak Gula Rafinasi, Desak Pemerintah Lindungi Petani Tebu

Ket.Foto Nasim Khan Anggota DPR RI Fraksi PKB

Bondowoso, detik1.co.id // Bertempat di aula Pabrik Gula (PG) Prajekan, Bondowoso, anggota DPR RI Komisi VI, Nasim Khan, menggelar audiensi bersama jajaran pengurus PG Prajekan, PG Asembagus, PG Wringinanom, PG Panji, dan para petani tebu, Minggu (10/8/2025). Pertemuan ini digelar di tengah memanasnya polemik masuknya gula rafinasi yang dikhawatirkan merugikan petani lokal.

Dalam pertemuan tersebut, Nasim Khan menegaskan bahwa persoalan gula rafinasi bukan sekadar isu teknis, melainkan masalah serius yang berpotensi menghancurkan semangat dan keberlangsungan hidup petani tebu. Ia mengimbau para petani agar tidak patah semangat meski dihadapkan pada ancaman tersebut.

“Saya meminta para petani untuk tidak menyerah. Permasalahan gula rafinasi ini akan kami bawa dan perjuangkan di tingkat pusat agar tidak merugikan petani. Kita tidak boleh diam, karena ini menyangkut masa depan industri gula nasional,” tegasnya.

Nasim Khan juga mengungkapkan adanya ratusan miliar rupiah dana yang mengendap untuk petani. Ia menyayangkan kondisi ini, apalagi banyak petani terpaksa menjual aset atau meminjam dana talangan dari perbankan.

Ket.Foto Nasim Khan Bersama Jajaran Pabrik Gula

‘Kalau boleh jujur, sekalipun cair, kondisi petani saat ini masih 50:50. Saya harap mereka tidak sampai rugi, dan tetap berkomitmen menjual tebu sesuai harga yang disepakati bersama pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan para petani akan kapok menanam tebu. Namun, ia optimistis para petani tetap bertahan demi keberlanjutan sektor gula nasional.

“Saya harap Presiden, Kementerian Pangan, dan seluruh pemangku kepentingan segera mengatasi masalah ini. Kalau perlu ada langkah pendanaan cepat agar persoalan segera teratasi. Harapan saya, petani tidak kapok menanam tebu, demi kedaulatan pangan dan cita-cita Indonesia menjadi negara eksportir,” pungkasnya.

Baca Juga:
Bupati Bondowoso Sambut Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI.

Politisi yang dikenal konsisten membela kepentingan petani itu juga menyoroti lemahnya tata niaga gula yang kerap menguntungkan pihak tertentu, sementara petani dibiarkan tertekan oleh harga rendah dan persaingan tidak sehat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara petani, pabrik, dan pemerintah untuk menjaga harga tebu tetap stabil.

Sementara itu, Mulyono, JM Prajekan, mengungkapkan kondisi mengkhawatirkan di PG Prajekan. Menurutnya, stok gula di pabrik saat ini mencapai 11 ribu ton dengan nilai sekitar Rp.60 miliar yang belum terjual.

“Kami berharap Pak Nasim Khan menyampaikan persoalan ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dan kementerian terkait. Kalau masalah ini dibiarkan, kasihan petani. Saya yakin jika tidak segera diselesaikan, petani enggan menanam tebu lagi,” ujarnya.

Audiensi ini menjadi ajang curahan hati para petani yang menuntut solusi konkret, bukan sekadar janji, terutama terkait harga jual yang dinilai belum berpihak kepada mereka.

error: