Sumenep, detik1.co.id // Suasana kerja di sebuah kecamatan yang berada di ujung paling timur Kabupaten Sumenep dikabarkan tidak kondusif. Hal ini disebabkan gaya kepemimpinan camat setempat yang dinilai arogan, bengis, serta kerap melontarkan ancaman kepada bawahannya.
Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kecamatan tersebut mengaku resah. Mereka menilai, bukannya memberikan teladan dan menciptakan suasana kerja yang harmonis, sang camat justru sering menunjukkan sikap layaknya “koboi”. Julukan “Camat Koboi” pun melekat karena kebiasaannya mengancam baik staf, perangkat desa, maupun instansi lain di wilayah kerjanya.
“Setiap kali ada rapat atau kegiatan, bicaranya selalu dengan nada tinggi. Kami merasa bukan sedang dipimpin, tapi seperti diintimidasi,” ungkap salah satu pegawai kecamatan yang enggan disebutkan namanya, Jumat (3/10/2025).
Tidak hanya staf internal, beberapa kepala desa juga mengaku pernah mendapatkan perlakuan serupa. Mereka menilai gaya kepemimpinan seperti itu justru merusak hubungan antara camat dengan perangkat desa yang seharusnya dibangun berdasarkan kerja sama dan komunikasi.
“Sebagai pimpinan, seharusnya bisa merangkul semua elemen. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, kami sering merasa tertekan,” kata seorang kepala desa di wilayah tersebut.
Masyarakat berharap Bupati Sumenep segera mengevaluasi kepemimpinan camat itu. Menurut mereka, seorang camat adalah perpanjangan tangan pemerintah kabupaten di tingkat kecamatan yang seharusnya menjadi pengayom, bukan sosok yang menebar ketakutan.
“Kami minta bupati turun tangan, karena kalau dibiarkan, kondisi ini akan membuat pelayanan publik di kecamatan kami terganggu,” ujar tokoh masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Sumenep belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga dan perangkat kecamatan atas sikap sang camat yang dijuluki “Camat Koboi” tersebut.