Sumenep, detik1.co.id // Tokoh masyarakat terkemuka Kepulauan, Sucipto Abadi, atau yang akrab di sapa Abah Cipto, mengungkapkan ke khawatiran serius terkait dana Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp.1,6 miliar per tahun untuk kecamatan raas yang diberikan kepada sembilan desa dengan masing-masing desa menerima Rp.150 juta dan kecamatan pada tahun 2022,patut menjadi pertanyaan banyak masyarakat.
Saat wawancara dengan awak media DetikOne, Sucipto Abadi menyampaikan bahwa dana tersebut seharusnya dialokasikan untuk program pembibitan peternakan kambing, ayam dan PPM lainnya,namun, hingga saat ini, faktanya hanya kandang-kandang kosong yang tersisa sebagai saksi bisu dari dana tersebut.pada raib kemana isi kandang kandang tersebut?
Menurut, Sucipto Abadi, dana yang diberikan dari CSR KEI tahun 2022 seharusnya menjadi dorongan besar untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat melalui program pembibitan peternakan tersebut.
Namun, kenyataannya sangat menyedihkan dan miris karena kambing-kambing dan ayam yang diharapkan untuk membantu meningkatkan pendapatan petani setempat seakan lenyap ditelan genderuwo.
“Pertanyaannya sederhana, di mana kambing-kambing dan ayam dan lainnya yang telah di programkan untuk membantu masyarakat setempat?,” tanya Sucipto Abadi dengan nada tegas. Minggu 10 Maret 2024.
” Seharusnya Dana sebesar Rp.1.6 miliar rupiah ini tidak boleh hanya menjadi angka dalam laporan keuangan, tetapi harus menghasilkan dampak nyata bagi pemberdayaan ekonomi kehidupan masyarakat,” ujar Cipto.
Lebih lanjut ia menegaskan perlunya transparansi dari pihak PT. KEI, para pemimpin desa dan bapak camat Raas dalam mengelola dana CSR yang di berikan.
“Karena CSR hak masyarakat Raas bukan hak orang-orang tertentu saja. Kami meminta agar pihak PT.KEI dan para Kepala Desa serta Camat Raas memberikan klarifikasi yang jelas mengenai pembibitan tersebut yang hanya tinggal kandangnya saja ini, termasuk CSR PPM 2024 yang akan atau terealisasi ke masing masing desa dan kecamatan agar tranparansi dan terbuka kepada masyarakat biar tidak ada dusta di antara kita,” tambahnya.
Sampai berita ini tayang belum ada pernyataan resmi dari pihak PT.KEI terkait CSR tersebut. Namun, masyarakat Kepulauan menunggu dengan harapan agar pihak PT. KEI melalui Syarif CSR segera memberikan penjelasan yang memuaskan terkait penggunaan dana yang seharusnya menjadi harapan bagi kesejahteraan semua masyarakat Raas.
Sementara itu camat Raas, saat di konfirmasi via WhatsApp belum ada tanggapan.