Sumenep, detik1.com – Ditengah merabahnya isu Penyaluran program Corporate Sosial Responsibility ( CSR ) dari sala satu perusahaan Migas yang ada di Selat Madura tepatnya dilepas pantai perairan Sapudi Sumenep Jawa timur, Husky Cnooc Madura Limited ( HCML ) . Menimbulkan sejumlah masalah dalam perialisasiannya lewat Kelompok Masyarakat ( POKMAS) Yang bernaung di bawah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPMS ).
Pasalnya, yang menjadi Ramai dalam perbincangan Masyarakat Sapudi sampai di Group group What sapp, karena di curigai ada kong kalikong antara pengurus pokmas LPMS dengan Oknum Humas HCML.
Diketahui Sejumlah Dana Ratusan Juta yang seharusnya disalurkan untuk program pemberdayaan masyarakat dan lembaga pendidikan harus terhutang. LPMS tidak bisa menyalurkan Dana kesejahteraan tersebut khususnya untuk lembaga pendidikan terkatung katung. diduga sejumlah uang Ratusan Rupiah dipergunakan kepentingan Oknum Humas HCML sendiri.
A. Affandi Aktivis Sosial kepulauan yang kesehariannya di panggil Ifan, Angkat bicara. Menurutnya pihak yang dipercaya mengelolah dana CSR itu harus transparansi dan benar benar peduli untuk kepentingan Masyarakat. Bukan ditutup tutupi.
” Memang dari awal saya sudah timbul kecurigaan dengan kurangnya keterbukaan informasi dari LPMS sendiri, seakan akan ada yang disembunyikan” ungkap Ifan. Jum’at (03/02/2023).
” Ternyata benar firasat saya, ada kongkalikong dalam penyaluran program Dana Sosial kesejahteraan HCML”
Masih Ifan ” seharusnya pihak HCML memverifikasi ulang keberadaan Pokmas LPMS yang ada karena sudah tidak kometmen dan membuat kepercayaan publik ke HCML kurang baik, dan yang kedua Oknum Humas HCML harus di tindak karena sudah bermain main dengan dana perusahaan yang sudah di Amanahkan untuk kesejahteraan masyarakat. Kasihan masyarakat jadi korban” pintanya.
Menurut Ifan ada beberapa program kesejahteraan dari HCML yang mangkrak dan terhutang sala satunya RTLH dan kesejahteraan lembaga pendidikan. Padahal program itu harus selesai karena program tahun 2022.
” Kasihan sampai ada guru Madrasah di kecamatan Gayam ini yang dijanjikan LPMS mendapat kucuran partisifasi HCML, sampai harus mengutang duluan dalam program perbaikan sekolahnya”
Namun sampai bulan februari 2023 anggaran kesejahteraan sosial itu belum ada kepastian. Padahal menurut keterangan ketua LPMS H.Aryono dana program kesejahteraan HCML itu masuk di Rekening Pokmas yang di kelolahnya pada Bulan November 2022.
” Dari pengalaman ini saya berharap kepada pihak HCML harus ada Tiem pengawas dalam penyaluran Dana CSR ataupun dalam kegiatan kegiatan lainnya yang sifat pengawasannya vertikal ke pusat dan orang yang dipercaya benar benar loyalitasnya Tinggih bisa mengawal program dan kegiatan HCML dengan baik dan benar” pungkasnya.
Sementara, awak media menghubungi pihak Humas HCML lewat Hand phone nya untuk konfirmasi atas persoalan pemakaian Dana CSR HCML, belum ada respon sama sekali sampai pemberitaan ini di publikasikan.
(Akhmadi/Red)