Kampanye Anti Sampah, 2 Anggota TNI AL Turun Langsung Taklukan Selat Bali

Banyuwangi, detik1.com – Keganasan arus dan gelombang Selat Bali ditaklukkan oleh dua anggota TNI AL. Mereka berenang melintasi Selat yang memisah antara Pulau Bali dan Jawa. Kegiatan ini merupakan rangkaian kampanye anti sampah di Indonesia. Dua orang anggota TNI AL itu adalah Kelasi Kepala (Klk) Edward Aji (31) dan Kelasi satu (Kls) Leorudolf Zega (26). Prajurit TNI AL itu berhasil mendarat di Pantai Watudodol, Banyuwangi, Selasa (19/7/2022). Sebelumnya mereka Start berenang dimulai dari Pura Segara Rupek, pesisir Pulau Menjangan, Bali Barat.

Selat Bali dikenal dengan arus dan gelombang yang sangat kencang. Sudah banyak korban meninggal dunia karena tenggelam di Selat pemisah Jawa dan Pulau Bali ini.

Meski persiapannya cukup singkat, kedua pasukan elit ini dengan mudah mengarungi Selat Bali. Mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 25 menit.

Ombak yang ganas dan kuatnya arus laut sempat membuat keduanya terbawa kearah selatan. Namun, dengan pengalaman yang dimiliki, keduanya dengan mudah sampai di garis finish, tepat di ujung barat Selat Bali. Tepatnya, di pantai Grand Watudodol.

“Kami diperintah dari Jakarta ikut mengarungi Selat Bali untuk kampanye tanpa sampah, mengawal seorang aktivis lingkungan. Arus laut disini memang cukup kuat dan menyulitkan,” kata Klk. Edward Adji usai berenang.

Selama beraksi, tim SAR dan KRI Rajegwesiilik dari Lanal Banyuwangi ikut melakukan pengawalan.

Menaklukkan Selat Bali menjadi pengalaman pertama bagi dua prajurit pemberani ini. Sebelumnya, mereka pernah menggelar aksi serupa di Selat Madura. Namun, arusnya tidak seganas di Selat Bali. Meskipun Selat Madura memiliki jarak tempuh lebih jauh.

“Arus Selat Bali memang sangat kuat. Kami sempat terbawa,” jelas Edward yang juga atlet ini.

Dijelaskan Edward, arus dan gelombang Selat Bali sangat kencang. Kecepatannya mencapai 7 hingga 8 knot. Sehingga beberapa kali dirinya sempat terseret arus.

“Angin yang kencang juga membuat pengaruh kecepatan kita untuk berenang. Sangat berat dibandingkan dengan Selat Madura. Baru pertama kali renang di Selat Bali,” pungkasnya.

Komandan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P). Ansori menegaskan kegiatan dua personel TNI AL ini adalah bagian dari kampanye lingkungan. Aksi ini mengikuti aktivis yang menggelar aksi sosial dari Bali ke Jakarta.

“Jadi, selama kegiatan di Selat Bali, dikawal dua personel TNI AL ini. Misinya, edukasi ke masyarakat untuk pungut sampah dan mengelolanya,” tegas Ansori.

Ansori menegaskan kegiatan TNI AL ini dilakukan untuk mendukung gerakan peduli lingkungan ‘The Rising Tide’ yang digagas Mulung Parahita, melalui Solo Triathlon dengan peserta utama Muryansyah. Solo Triathlon akan menempuh perjalanan sepanjang 1.293 kilometer dalam kurun waktu selama 30 hari dari Bali menuju Jakarta.

Solo Triathlon dilakukan melalui kegiatan bersepeda sepanjang 135 kilometer dari Puri Ageng Blahbatuh hingga Pelabuhan Gilimanuk. Dilanjutkan berenang sejauh 5 kilometer dari Pura Segara Rupek hingga Pantai Watudodol.

“Diakhiri dengan berlari sejauh 1.153 km dari Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi hingga Monumen Nasional Jakarta,” pungkasnya.

(Red)

error: