Sumenep, detik1.co.id // Operasi yang dilakukan oleh Kapolres Sumenep, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Henri Noveri Santoso, S.H.,S.I.K.,MM., di tempat hiburan Mr Ball dan Kafe Lotus beberapa hari yang lalu menuai berbagai reaksi dari masyarakat dan praktisi hukum.
Pasalnya, langkah tegas yang diambil Kapolres tersebut tidak hanya mendapat dukungan, tetapi juga kritik tajam.
Di satu sisi, sejumlah masyarakat mendukung tindakan Kapolres Sumenep yang dianggap berusaha menegakkan hukum dan menjaga ketertiban umum. “Kami sangat mendukung langkah ini. Tempat-tempat hiburan tersebut sering kali mengganggu ketenangan lingkungan,” ujar salah seorang warga Sumenep. Rabu 12 Juni 2024.
Namun, di sisi lain, muncul protes dari berbagai kalangan, termasuk praktisi hukum, Muhammad Ali.,S.H., yang menilai operasi ini tidak adil dan selektif.
“Masalahnya ini justru banyak oknum polisi yang diduga justru menikmati fasilitas di kedua tempat hiburan tersebut mas. Ini mencerminkan adanya ketidakadilan dalam penerapan hukum,” ungkap Advokat asal pulau garam ini.
Isu ini memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak netizen yang mempertanyakan integritas dan keadilan dalam pelaksanaan hukum oleh pihak Kepolisian Polres Sumenep, Mereka meminta agar pihak berwenang juga menindak tegas oknum-oknum polisi yang terlibat dan berada di kedua tempat hiburan tersebut.
Kapolres Sumenep sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan adanya oknum polisi yang menikmati fasilitas di Mr Ball dan Kafe Lotus. Masyarakat dan pengamat hukum berharap agar ada transparansi dan penegakan hukum yang adil dalam menangani kasus ini.
Operasi ini menjadi sorotan dan ujian bagi Kapolres Sumenep dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya. Masyarakat berharap agar tindakan yang diambil tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar mengedepankan keadilan dan kepentingan publik.