Kisah Haru Seorang Anak Tulang Punggung Keluarga Tergolek Lemah Tak Berdaya

Situbondo, detik1.com – Seorang Kepala keluarga atau ayah sejatinya memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap keluarga. Namun ada hal lain yang memungkinkan bagi sang anak dalam sebuah keluarga mengambil alih tanggung jawab itu.

Seperti halnya Saiful Bahri (28) Seorang pemuda yang belum menikah bertempat tinggal di RT. 01 RW. 04 Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo, Jawa Timur ini rela banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Hal itu dilakukan semenjak ayahnya meninggal dunia.

Saiful Bahri tinggal bersama Ibu dan seorang Keponakannya yang juga telah ditinggal mati oleh ibunya, dirinya bekerja keras mulai dari seorang security salah satu sekolah dasar dan terakhir petugas PMII.Saiful Bahri memang tidak mengenal waktu lagi, karena tnggung jawab mencari nafkah sudah beralih ke dirinya, saat wartawan Teropong Timur News dan Pimpinan Redaksi Media DetikOne serta para pegiat Sosial Komunitas Peduli Sesama (Mulia) yang diketuai oleh Samsul Arifin berkunjung kerumah sakit Elizabeth Senin (13/06/2022) Saiful Bahri yang tergolek lemah sedang ditemani oleh ibunya bersama keponakannya yang masih SMP.

Doc.Photo Saiful Bahri yang Tergolek Lemah di Rumah Sakit

Ibunya yang sedang rebahan dibawah kasur anaknya, terbangun saat pegiat social ini datang kendati dalam keadaan sedih masih kelihatan tegar , dirinya hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya sekarang ini. Ibunya menceritakan kondisi anaknya saat ini dengan mata berkaca-kaca meski merasa bingung dengan keadannya sekarang siapa lagi yang akan mencari nafkah buat dirinya dan cucunya , dia hanya berpasrah diri dalam menghadapi cobaan ini, menceritakan tentang anak yang sudah menjadi tulang punggung keluarga menggantikan ayahnya yang sudah meninggal.

“Kondisi anak saya, menurut dokter paru-parunya berisi cairan, yang mengakibatkan tubuhnya kurus hanya berbalut kulit dan tulang. Ibu dua orang anak ini juga mengisahkan tentang suaminya dulu seorang penjual pentol keliling.
“Saya sedih sekali melihat kondisi anak yang kini semata wayang sambil merawat anaknya yang sedang sakit seorang pencari nafkah hidup untuk keluarga,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Komunitas Peduli Sosial ( Mulia ) yang bersekretariat di jalan Sucipto No 54 A Dawuhan, ketua pegiat sosial ini “Samsul Arifin” berharap semoga ada donatur yang dibukakan pintu hatinya untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan seperti Saiful Bahri ini.

Doc.Photo Samsul Arifin Ketua Komunitas Peduli Sosial 

Hal yang sama juga disampaikan Pimpinan Redaksi Media DetikOne, yang berharap ada donatur yang bisa memberikan bantuan kepada saudara Saiful Bahri.

” Saya berharap ada donatur yang terbuka hatinya untuk membantu sesama manusia yang lagi membutuhkan, dan sekaligus ada bantuan dari pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Situbondo,” tutur Benny Hartono Pimred Media DetikOne

(Red/Tim)

error: