Koramil dan Polsek Sapudi Tidak Tahu Aliran Dana Sumbangan Kemanusiaan dari Para Kades

Ket.Foto Danramil Sapudi Bersama Anggota

Sumenep, detik1.co.id // Di tengah kabar yang kurang sedap mengenai dugaan permintaan sumbangan kemanusiaan pascagempa di Pulau Sapudi, muncul berbagai klarifikasi dari sejumlah pihak terkait.

Sebelumnya, Pj. Camat Gayam, Robby Firmansyah Wijaya, diberitakan oleh PikiranRakyat.com diduga meminta sumbangan kemanusiaan kepada sejumlah kepala desa di Kecamatan Gayam dengan dalih untuk disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Namun, dugaan tersebut dibantah oleh berbagai pihak. Salah satunya datang dari BPBD Kabupaten Sumenep melalui Kepala Dinasnya, Achmad Laily Maulidi, yang menegaskan bahwa anggotanya yang bertugas di lapangan tidak pernah menerima dana tersebut dari Camat Gayam.

Menanggapi hal yang sama, Danramil 20 Sapudi, Kapten Kav. Suparman, juga menyatakan tidak mengetahui adanya aliran dana sumbangan itu.

“Kami sejak awal bergerak menggunakan dana pribadi, meski harus menanggung biaya hidup pasukan sendiri. Alhamdulillah, sejak hari Senin kemarin kami sudah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten untuk mendukung biaya operasional dan kebutuhan pasukan dalam membantu masyarakat korban gempa,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kapolsek Sapudi, AKP Siswantoro, juga mengaku tidak mengetahui apa pun terkait keberadaan maupun aliran dana kemanusiaan yang diduga diprakarsai oleh Pj. Camat Gayam kepada sejumlah kepala desa.

Pengakuan dari berbagai pihak ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat Sapudi, khususnya warga Kecamatan Gayam. Jika para kepala desa sudah menyerahkan dana sumbangan tersebut, maka muncul pertanyaan: siapa sebenarnya yang menikmati dana sumbangan yang diklaim untuk kepentingan kemanusiaan itu?

Sungguh ironis, di tengah penderitaan masyarakat yang menjadi korban gempa, masih ada pihak yang diduga memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga:
Saiful Bari Alias Syaif Dipanggil Polisi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik Ponpes MIK Sarina
error: