Bondowoso, detik1.com – Bertempat di aula masjid al-ikhlas maesan diadakanya kegiatan rutin Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kabupaten Bondowoso.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasi Bimais Kementrian agama H. Astono, Camat maesan ja’far sodik, kepala KUA maesan Sulaiman
Dan semua penyuluh sekabupaten Bondowoso.
Kegiatan tersebut diawali sambutan camat maesan, Jakfar sodik mengucapkan terimakasih kepada semua penyuluh agama Bondowoso telah bersilaturahmi di Kecamatan kami.(28/7/2022)
“Saya dengan jajaran muspika sangat bersinergi dengan penyuluh agama, muali saya di kecamatan tenggarang sudah bersinergi dengan penyuluh.” Katanya.
Harapan, penyuluh agama harus selalu koordanasi dengan muspika, karena kalau ada suatu pekerjaan atau masalah dikerjakan sendiri maka tidak akan maksimal dan kurang nikmat
Sementara kasi bimais kementrian agama bondowoso dalam kegiatan tersebut memberikan arahan.
Penyuluh agama Islam Bondowoso bukan juru bicara akan tetapi juru tauladan, dan penyuluh agama Islam di Bondowoso sudah lama dibangun persaudaraan yang sangat kuat.
Saat ini ada salah satu penyuluh agama Islam Bondowoso yang mengikuti kompetisi penyuluh tauladan, satu terdiri dari penyuluh fungsional Ust. Imam husain dan penyuluh non PNS adalah nyai hj. Ruqoyah maksum, dan ini segala sesuatunya di emban bersama.
“Saya berharap kalau kabupaten lain mempunyai satu penyuluh untuk diutus mewakili kabupaten maka Bondowoso harus lebih, dari Kabupaten lain.” harapnya.
Di sisi lain Danramil Maesan sangat mendukung kegiatan penyuluh. Dan siap membantu dalam kegitan tersebut.
Di lanjutkan dengan penyuluh fungsional oleh ust. Imam husaini,
mengatakan Kementerian Agama punya tiga program.
Modersi beragama, Transpormasi digital, oleh karena itu penyuluh agama harus faham Itulah karena yang kita hadapi adalah era digital
“Yang ketiga ini Revitalisasi KUA
Tujuan revitalisasi KUA adalah
meningkatkan umat beragama
memperkuat peran KUA dalam pelayanan keagamaan.” Terangnya.
Memperkuat program layanan keagamaan meningkatnya kapasitas KUA sebagai pusat layanan keagamaan.
Oleh karena itu penyuluh sebagai garda terdepan kementerian Agama maka harus mempunyai data-data yang berkaitan dengan ke agamaan.”pungkasnya.
(Sukri)
