Pamekasan, detik1.com – Johar Maknun Rasyidi Selaku Sekretaris DPW LBH CAKRA Madura, dengan lantang angkat bicara soal kelangkaan Minyak Goreng diberbagai Daerah Kabupaten/Kota terutama di Wilayah Madura, akibat para pengusaha hitam saat era President Jokowi sengaja merapat ke Oligarchy untuk mencari perlindungan dan melanggengkan kepentingan bisnisnya. Salah satu sebabnya, sebagian besar dari mereka adalah para perampok uang negara melalui Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dengan total 147,7 Triliun Kepada 48 Bank pada tahun 1997 — 1998.
Setelah mendapatkan uang BLBI, mereka tidak melakukan usaha penyehatan Bank mereka sebagaimana tujuan BLBI. Sebagian dari mereka disalurkan kepada perusahaan yang ada di group-nya, sebagian dipinjam oleh sesama pengusaha hitam, dengan modus saling pinjam, dan sebagian di sembunyikan di luar Negeri.
Lanjut Bang Johar panggilan akrabnya, Jahatnya lagi, mereka sesungguhnya adalah pengusaha yang pernah dibesarkan Rezim Orde Baru, tapi saat ini mereka berada di barisan penyerang Orde Baru. Mereka tampil seolah-olah reborn sebagai pengusaha paling Reformis dan Nasionalis.
Padahal saat mereka mendapatkan BLBI, sebagian besar dari mereka menyembunyikan hasil rampokan mereka di luar Negeri. Satu dua tahun setelah itu, mereka balik membawa uang hasil rampokannya ke tanah air sebagai investasi yang juga memporak porandakan kekayaan Alam Indonesia yang mirisnya disambut dengan karpet merah oleh rezim waktu itu.
Lalu bagaimana dengan Satgas BLBI yang dibentuk oleh President Jokowi. Jangan terlalu berharap, karena pembentukan satgas BLBI hanyalah gimmick rezim untuk menunjukkan kepad publik bahwa mereka keras kepada pengembat BLBI. Buktinya, tak ada satupun yang diseret ke penjara. Padahal mereka jelas-jelas merugikan keuangan negara.
Masih Bang Johar, Apakah mereka pencinta Jokowi? Tidak. Mereka bukanlah kekuatan ideologis, akan tetapi mereka pragmatis banget. Mereka butuh presiden seperti Jokowi yang bisa mereka kendalikan lewat Oligarki dan seorang menteri serba bisa, serba jabatan yang menjadi aktor dari skenario mereka. Salah satu buktinya, Jokowi melarang ekspor batu bara, tidak sampai lima belas hari, kebijakan Presiden Jokowi dikoreksi oleh LBP. Luar biasa banget, baru sekarang ini ada kebijakan Presiden dikoreksi oleh menteri.
Karena itu jangan kaget dengan krisis minyak goreng, karena urusan minyak goreng hanyalah uang receh bagi kartel minyak goreng. Uang minyak goreng yang saat ini mereka mainkan, bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan uang batu bara, dan BLBI. Mereka hanya sedang rekreasi, menikmati receh dari permainan minyak goreng sambil menunjukkan kepada publik bahwa mereka bisa mempermalukan Negara. Bang Johar dalam penyampaiannya kepada awak Media Detik One.Com.
(Budi/Tim)