Situbondo, detik1.co.id //Mas Rio dan Mbak Ulfi, pasangan kandidat kuat bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Situbondo 2024, menyinggung banyak sektor potensial di Besuki yang belum tersentuh kebijakan pemerintah. Hal ini mereka sampaikan dalam acara *Ngopi Politik* yang berlangsung di Kedai Dapur Kinara, Desa Demung, Kecamatan Besuki, Situbondo, pada Minggu, 29 September 2024. Diskusi ini diprakarsai oleh Junaidi, S.H., Ketua Tim Relawan Pilar 08, yang sukses memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Dalam pemaparannya, Mas Rio mengungkapkan bahwa Besuki, kecamatan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memiliki potensi wirausaha yang besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menyoroti kurangnya perhatian dan dukungan dari pihak berwenang untuk mengembangkan potensi tersebut.
“Misalnya, produksi ikan di Besuki yang seharusnya menjadi sumber penghasilan utama masyarakat, malah lebih banyak dikuasai oleh Bondowoso,” ujar Mas Rio, yang memiliki nama lengkap Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Selain itu, Mas Rio juga menyebutkan bahwa potensi mangga di Besuki belum dimaksimalkan. Banyak hasil panen mangga dari wilayah ini diambil oleh Probolinggo, sehingga masyarakat Besuki tidak merasakan nilai tambahnya. Padahal, dengan kebijakan yang tepat, mangga Besuki bisa menjadi produk unggulan yang dikenal luas.
“Sektor tembakau juga menghadapi kendala besar. Sulitnya perizinan untuk pembangunan gudang tembakau membuat para petani kesulitan mengembangkan usaha mereka,” keluhnya.
Mas Rio menggambarkan Besuki sebagai “rahim” Situbondo karena peran pentingnya dalam perekonomian dan budaya daerah. Namun, tanpa dukungan kebijakan yang tepat, potensi tersebut akan terus terabaikan. Ia menegaskan perlunya langkah-langkah konkret seperti penyederhanaan perizinan, pelatihan, akses permodalan, dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan wirausaha di Besuki.
Sementara itu, Mbak Ulfi menekankan pentingnya peran wanita dalam berbagai sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga sosial budaya. Ia mengajak para wanita di Besuki untuk berani mengambil peran aktif dalam pembangunan daerah, memanfaatkan potensi lokal seperti produksi ikan, mangga, dan tembakau.
“Wanita memiliki kemampuan multitasking yang tinggi dan kepekaan sosial, yang dapat menjadi modal besar dalam menggerakkan roda perekonomian,” ujar Mbak Ulfi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan wanita, sehingga mereka lebih percaya diri dan kompeten dalam berwirausaha.
Mbak Ulfi berharap dengan semakin banyaknya wanita yang terlibat aktif dalam pembangunan Besuki, daerah ini bisa berkembang lebih pesat dan membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Marilah bersama-sama membangun Besuki menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya dengan penuh optimisme.