Sanggahan Ketua Pokmas Mentari Terkait Dugaan Raibnya Bantuan Kambing dari HCML

Sanggahan Ketua Pokmas Mentari Terkait Dugaan Raibnya Bantuan Kambing dari HCML

Doc.Foto Kambing dan Kandang Bantuan Dari HCML

Sumenep, detik1.co.id // Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Mentari, Salam, menegaskan bahwa program ternak komunal kambing di Desa Kalowang, Kecamatan Gayam, Sumenep, Madura, tetap berjalan sesuai kesepakatan dan tidak ada penyalahgunaan bantuan dari HCML sebagaimana yang diduga oleh beberapa pihak.

Ia menyampaikan bahwa program ini melibatkan sekitar lima keluarga sebagai pengelola utama, dengan fokus pada penggemukan kambing hingga mencapai usia jual yang optimal.”Ada lima kepala keluarga yang merawat 16 kambing tersebut mas, jadi tidak benar kalau kambingnya raib bang, silahkan dicek ke lokasi,” ujar Salam.

Lebih lanjut, Salam menjelaskan bahwa sudah ada kesepakatan mengenai pengelolaan program yang telah ditandatangani bersama antara desa, penerima manfaat, dan Pokmas sebagai pihak yang bertanggung jawab.

“Saat kambing-kambing tersebut mencapai usia jual, hasil penjualannya akan dikelola dengan sistem bagi hasil yang telah ditetapkan, yaitu 55% untuk peternak, 35% untuk Pokmas, dan 10% menjadi pemasukan desa. Dana yang diterima Pokmas akan digunakan kembali untuk membeli kambing baru, sehingga program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat lainnya,” jelasnya pada Rabu, 2 April 2025.

Doc.Foto Nanang Wahyudi

Ketua Pokmas Mentari juga menegaskan bahwa bantuan atau hibah dari HCML tidak habis begitu saja, melainkan diputar kembali untuk membantu lebih banyak masyarakat.

“Sistem ini telah disetujui oleh pihak pendamping HCML dalam hal ini Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sekitar (LPMS). Dengan skema berkelanjutan ini, program ternak komunal kambing diharapkan terus berjalan setiap tahun guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkasnya.

Menanggapi dugaan raibnya bantuan kambing, Ketua Pokmas Mentari menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 77 juta yang diterima telah digunakan untuk membeli kambing dan membangun kandang. Namun, saat ditanya oleh awak media mengenai harga kambing per ekor dan rincian biaya pembangunan kandang, Ketua Pokmas belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Sementara itu, ketika Nanang Wahyudi, SH., mengetahui hak jawab Ketua Pokmas, ia menyampaikan bahwa informasi yang ia dapatkan berasal dari salah satu anggota Pokmas itu sendiri.” Saya nggak mau juga dikatakan infonya hoaks, dan tolong sekalian tanyakan sama Ketua Pokmas nya, harga ternak kambingnya berapa per ekor, dan kandang kambingnya habisnya berapa juta. Saya yakin Ketua Pokmas nggak akan jawab pertanyaan itu. Kita butuh keterbukaan publik, itu saja,” tutupnya.