Sumenep, detik1.co.id // Seorang aktivis dari Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Nanang Wahyudi, S.H., atau yang akrab disapa Yudi, mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan agar serius mengusut dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Kalowang, Kecamatan Gayam.
Dalam unggahan video di akun TikTok miliknya, aktivis yang dikenal dengan ciri khas rambut gondrong itu juga menyoroti dugaan ketidakterbukaan dalam penyaluran bantuan kambing dari perusahaan migas HCML (Husky CNOOC Madura Limited).
“Selain bantuan kambing yang tidak transparan, kami juga mencurigai adanya pemotongan dana BSPS. Seharusnya bantuan itu disalurkan penuh sebesar Rp20 juta kepada penerima. Tapi setelah saya tanyakan langsung ke warga, ternyata tidak sampai sebesar itu,” ungkap Yudi dalam video tersebut.
Ia menilai ketidaksesuaian antara dana yang diterima warga dan jumlah yang semestinya menunjukkan adanya potensi praktik tindak pidana korupsi.
“Di sini kami menduga ada potensi tindak pidana korupsi. Semoga Polres Sumenep dan Kejaksaan Negeri Sumenep benar-benar mengusut tuntas persoalan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yudi menyampaikan bahwa apabila tidak ada respons maupun tindakan dari aparat penegak hukum di Sumenep, ia siap membawa persoalan ini ke tingkat nasional.
“Jika tidak ada tindakan dari pihak-pihak terkait, saya akan mendatangi Gedung KPK untuk mendesak agar turun langsung ke Kabupaten Sumenep, seperti halnya yang dilakukan KPK terhadap mantan Bupati Situbondo. Dan saya juga akan mempublikasikannya di beberapa media nasional,” ujarnya dengan nada serius.
Yudi mengklaim telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pengusaha asal Sumenep yang saat ini berdomisili di Jakarta.
“Bahkan saya mendapat dukungan dan support dari pengusaha-pengusaha Sumenep yang berada di Jakarta, Mas,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, baik dari Pemerintah Desa Kalowang, instansi pelaksana program BSPS, maupun pihak HCML.