Banyuwangi, detik1.com – Naas yang di alami perempuan tersebut, hari raya kedua warga Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Banyuwangi, digegerkan penemuan mayat seorang perempuan. Mayat tersebut ditemukan di tepi sungai setempat. Diduga, mayat perempuan yang sudah berusia renta itu hanyut dari sungai saat hari raya lebaran, Senin (02/05/2022).
Wanita tersebut ditemukan tergeletak di sepadan sungai di Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono Banyuwangi, Selasa (03/05/2022). Warga sebelumnya tidak mengetahui identitas korban. Namun selang beberapa lama, keluarga korban mendatangi lokasi tersebut.
Diketahui, mayat tersebut adalah berinisial NI (65), warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Sejak hari pertama Lebaran Idul Fitri 1443 H pergi dari rumah.

“Sudah dikenali identitasnya, korban adalah Ngatemi warga Sumberarum Songgon,” ujar Kapolsek Srono, AKP Junaidi kepada wartawan.
Jarak antara Kecamatan Songgon – Kecamatan Srono puluhan kilometer. Diduga nenek Ngatemi hanyut di sungai, sebelum ditemukan di TKP.
Penemuan mayat Ngatemi itu, kata Junaidi, berawal dari salah satu warga yang akan ke sungai. Namun pada saat di bibir sungai, saksi mata melihat terlihat sesosok orang yang tertelungkup.
“Kejadian itu langsung dilaporkan ke aparat. Kita langsung mendatangi lokasi kejadian,” tegasnya.

Dugaan sementara, kata Junaidi, korban terperosok dari atas ke bibir sungai dengan ketinggian lebih kurang 2 meter. Korban pada saat terjatuh dalam keadaan tertelungkup serta kepala korban menghantam batu sehingga mengakibatkan luka sobek di kepala dan kepala masuk kedalam air.
“Terdapat luka pada pelipis mata di sebelah kiri, luka sobek pada bibir atas, luka sobek pada pelipis sebelah kanan, dan luka robek pada dada yang diduga luka akibat terperosok dan menghantam batu di bibir sungai,” tambahnya.
Keluarga korban kemudian membawa jenazah ke rumah duka. Jenazah kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum, di sekitar tempat tinggal korban. Keluarga korban mengaku, korban hilang pada saat hari raya Idul Fitri. Kondisi korban sebelum meninggal sudah mengalami pikun.
“Dari keluarga sudah menerima kematian korban bahwa karena kecelakaan. Mereka meminta tidak ada autopsi. Kami harap masyarakat juga bisa menjaga keluarga yang sudah tua,” tutupnya.
(Tim/Red)