Warga Sumenep dan Kepulauan Menjerit, Gas Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal

Warga Sumenep dan Kepulauan Menjerit, Gas Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal

Doc.Foto Tabung Gas LPG 3 KG

Sumenep, detik1.co.id // Warga Kabupaten Sumenep, baik yang tinggal di daratan maupun di wilayah kepulauan, tengah mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram (gas melon). Kondisi ini membuat masyarakat resah dan menjerit, karena sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok untuk memasak sehari-hari.

Rasyid, salah satu tokoh muda asal Desa Brakas, Kecamatan Raas, menyampaikan bahwa kondisi di Kepulauan Raas sangat memprihatinkan. Menurutnya, gas elpiji 3 kg kini sangat sulit ditemukan. Kalaupun ada, harganya bisa tembus lebih dari Rp.30 ribu per tabung.

“Gas LPG 3 kg di Raas sekarang sangat langka. Kalau pun ada, harganya sudah di atas Rp30 ribu. Kasihan masyarakat kecil, apalagi yang penghasilannya pas-pasan. Saya berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan ini,” ujar Rasyid kepada DetikOne, Senin (9/6/2025).

Ia juga menyampaikan harapan agar pemerintah segera mengevaluasi kinerja kementerian terkait. “Kalau memang tidak mampu atasi kelangkaan gas ini, sebaiknya menterinya diganti saja. Jangan biarkan rakyat terus sengsara,” tambahnya.

Doc.Foto Masyarakat Kepulauan Raas Masak Menggunakan Kayu Bakar Akibat Kelangkaan Gas LPG

Hal senada juga disampaikan oleh Herman, warga Kelurahan Kolor, Kecamatan Kota Sumenep. Ia mengaku, kelangkaan gas LPG 3 kg tidak hanya terjadi di kepulauan, tapi juga dirasakan oleh warga di daratan.

“Gas LPG di Sumenep daratan juga langka, mas. Sekarang ini harganya bisa sampai Rp.25 ribu per tabung. Susah nyarinya, apalagi kalau pas butuh mendesak,” kata Herman.

Warga berharap Pemkab Sumenep segera bertindak cepat dan serius dalam mengatasi kelangkaan ini, agar tidak semakin menyulitkan masyarakat bawah yang sangat bergantung pada gas elpiji bersubsidi tersebut.

Baca Juga:
Oknum Kades Inisial H Diduga Bungkam Soal Rokok Ilegal, Warga Desak Penindakan Tegas APH
error: