Situbondo, detik1.co.id // Lukman Hakim.SH, seorang advokat muda asal Situbondo mengeluarkan kritik keras terhadap pengeluaran yang dinilai tidak efisien terkait pengecatan marka jalan dan halte di kota tersebut.
Menurut Lukman, Proyek Dinas Perhubungan yang anggarannya sebesar Rp.500 juta lebih yang digunakan untuk proyek tersebut tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Ia menilai bahwa pengecatan marka jalan dan halte tidak memberikan dampak yang signifikan bagi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Seharusnya dana sebesar itu dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur, peningkatan kesehatan, atau pendidikan,” ujarnya kepada detik1.co.id, Selasa (05/03/2024).
Ia juga mendesak pemerintah setempat untuk lebih transparan dalam penggunaan anggaran demi memastikan akuntabilitas dan efisiensi pengeluaran ke depannya. Ia menyoroti bahwa dalam pengecatan marka jalan dan halte tidak disebutkan berapa jarak (Km) yang dicat dalam papan informasi proyek.
“Kami minta pemerintah setempat untuk membuka data dan informasi tentang proyek ini secara lengkap dan jelas, agar masyarakat dapat mengetahui apakah proyek ini sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku,” tegasnya.
Lukman juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan peduli terhadap penggunaan anggaran publik yang bersumber dari pajak mereka. Ia berharap agar masyarakat dapat ikut mengawasi dan mengontrol kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan negara.
“Kami tidak ingin ada pemborosan dan penyelewengan anggaran yang dapat berpotensi pada kerugian keuangan negara, dan kami ingin agar pemerintah bekerja secara profesional, transparansi, partisipatif, akuntabel dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya,” pungkasnya.
Sampai berita ini tayang belum ada respon dari pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Situbondo