Antisipasi Bencana Banjir, Warga Kerja Bakti Massal Bersihkan Aliran Sungai Kecamatan Sepulu

Antisipasi Bencana Banjir
Doc Foto Warga Sepulu Saat Gelar Kegiatan Bersih-bersih Sungai

Bangkalan, detik1.co.id // Antisipasi Bencana Banjir, Sekitar seratusan warga masyarakat kecamatan sepulu merasa terpanggil untuk melaksanakan giat sosial Kerja Bakti Massal membersihkan aliran sungai petesan. sungai dengan panjang kurang lebih 5,729 m yang membelah dusun lentok Desa Kalabetan, dusun Sabungan Desa Banyior, dan Desa Sepulu. Aliran sungai ini manakala musim hujan menjelang alirannya cukup deras seringkali meluap bahkan menyebabkan bencana banjir yang mengakibatkan arus jalan arteri pantura penghubung antar Kabupaten bangkalan,hingga kabupaten sampang lumpuh, khususnya jalur jalan didepan kantor pos kecamatan sepulu hingga jalan di depan smpn 1 sepulu. karena banjir bisa mencapai kedalaman kurang lebih 2m.

Masyarakat dan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Kecamatan Sepulu (Ampel) yang didalamnya berisi warga masyarakat, Muspika Kecamatan Sepulu (Koramil dan Polsek), Pemdes Banyior, Pemdes Sepulu, Kader dan pengurus MWC NU Sepulu, Para Pendekar Pagar Nusa NU, Anggota JPKP Sepulu, Perwakilan siswa dari SMPN 1 Sepulu, SMKN 1 Sepulu, SMP Daarut Tauhid Sepulu dan MTSs YKHS Sepulu serta elemen Mahasiswa Asistensi UTM (Universitas Trunojoyo Madura),mereka antusias bergerak giat sosial mulai jam 06.00 sudah berada di titik kumpul di kantor Koramil sepulu. Acara yang diawali Briefing dari Korlap AMPEL

Bapak Achmad Syahinuddin yang juga Ketua Lembaga Pendampingan dan Bantuan Hukum (LPBHNU) Kec. Sepulu dan Ketua DPD JPKP Kab. Bangkalan, kemudian peserta giat sosial dibagi ke empat titik fokus aliran sungai untuk dibersihkan. Bahkan tidak segan Ketua MWCNU Sepulu, Anggota Koramil, Polsek dan para relawan ikut bersimbah peluh turun langsung mengais sampah dan memotong ranting ranting pohon yang menjadi penyumbat aliran sungai, sampah sampah dibersihkan dan dikumpulkan untuk kemudian dibakar. Ditemui disalah satu titik kerja bakti di depan aliran sungai smp dan smkn 1 sepulu.

Penjabat Kepala Desa (PJ Kades) Desa Sepulu Roni Firdaus,SPd.Sd mengatakan bahwa giat hari ini merupakan awal sebisa dan semampunya kita untuk selanjutnya bisa diikuti giat sosial berikutnya lebih terarah.

“Harapannya dengan bersama sama menggandeng NU dan JPKP nantinya agar bisa menggugah perhatian pemerintah seperti Dinas pengairan, BPBD dan mungkin Pemkab Bangkalan agar mencarikan solusi dari bencana banjir tahunan kecamatan sepulu ini,” tutur Pj Kades Sepulu. Sabtu 23 September 2023.

Sementara itu Ketua MWC NU Kecamatan Sepulu Ustadz Abdul Fatah, SPdi ditemui sembari beliau menyisir titik kerja bakti berharap agar kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus dari Dinas dinas terkait, serta paling tidak menyita antusiasme warga masyarakat dan pengurus NU di kecamatan sepulu agar peduli lingkungan.”Jika NU bergerak berarti ada maslahat yang harus dicapai dan diperjuangkan dan itu untuk kepentingan warga secara umum masyarakat sepulu,” ujarnya.

Salah satu warga peserta giat sosial H.Bustanul Arifin, SH Ketua P4NJ Kecamatan Sepulu (Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo) yang juga Ketua Tanfidziyah NU ranting sepulu ini juga berharap banyak pada pemerintah baik Kabupaten Bangkalan serta Dinas dinas lainnya agar dapatnya dicarikan solusi terbaik karena penyebab utama banjir yang menerpa Desa Sepulu sebagai Desa Utama Kecamatan Sepulu adalah meluapnya air dari aliran sepanjang sungai petesan ini.

“Karena banjir ini seolah hadiah dalam tanda kutip menurutnya bagi Kecamatan Sepulu tatkala musim penghujan tiba. Acara giat Kerja Bakti Sosial ini berakhir pada jam 11.30 wib kurang lebih 5,5 jam warga peserta giat bersih berkutat dengan sampah dengan peralatan seadanya seperti sapu, gergaji, dan sabit untuk membersihkan sampah yang menjadi pemicu meluapnya air sungai di kecamatan sepulu,”katanya.

Hal senada juga disampaikan Sahi, selaku Korlap Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Sepulu (AMPEL) ditemui di kantor Koramil Sepulu seusai acara menyatakan, bahwa paling tidak dengan kerja bakti ini kita bisa memetakan masalah salah satu penyebab banjir tahunan sepulu ini adalah penumpukan sampah yang luar biasa disepanjang aliran sungai, akibat sepanjang aliran sungai di Desa Sepulu ini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga yang kurang sadar lingkungan, selain itu adanya kontruksi bangunan bangunan jembatan sepanjang aliran sungai yang tidak sesuai prosedural dari bagian pengairan.

“Nanti kita akan bergerak secepatnya untuk menemui bagian dinas pengairan Kabupaten Bangkalan dan juga kita sertakan foto pendukung disamping sudah banyak terjadinya pendangkalan serta penyempitan aliran sungai di bagian hulu yang itu tidak bisa kita kerjakan hari ini karena terlalu berat dan itu ranahnya bagian dinas pengairan untuk melakukan normalisasi aliran hilir sungai sepulu., jadi penyebabnya sudah terbaca bagian hulu sungai terjadi pendangkalan dan ujung bagian hilirnya ditumpuki sampah serta kontruksi kontruksi bangunan jembatan rumah warga ataupun ruko sepanjang aliran sungai,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa Dalam minggu depan secepatnya atas nama Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Sepulu (AMPEL) bersama JPKP dan NU Kecamatan Sepulu akan berkunjung ke Dinas dinas terkait seperti Bagian Pengairan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bangkalan serta Dinas terkait lainnya agar bisa dicarikan solusi akibat Banjir tahunan ini.Jika masyarakat bergerak dan terpanggil kerja bakti seperti hari ini itu artinya masyarakat sudah jenuh dan trauma akan banjir menerjang seperti tahun tahun sebelumnya di Desa Sepulu.

“Apalagi khususnya yang tinggal di sebelah utara aliran sungai seperti SMKN 1 Sepulu akibat banjir tahun lalu merendam sekolah tersebut dalam kurun waktu 5 hari, 2 ruang kelas rusak berat dan sekitar 12 unit Komputer serta Proyektor di ruang Laboratorium Komputer rusak parah terendam banjir diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta serta siswa yang dipaksa belajar dirumah karena kondisi ruang kelas tidak kondusif akibat terpaan banjir. Semoga Kegiatan ini mampu menggugah Pemerintah Daerah untuk mencarikan solusi yang terbaik untuk penanggulangan bencana banjir ini, mumpung musim penghujan belum berselang,” tutupnya.

Pewarta : Tim/Red

Editor : Redaksi

error: