Buol, Sulawesi Tengah, detik1.co.id // Dugaan korupsi pengelolaan Dana Desa (DD) kembali mencuat, kali ini terjadi di Desa Kantanan, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Safari Oni, selaku Kepala Desa sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dana Desa tahun 2023-2024, dituding terlibat dalam pengelolaan keuangan yang diduga merugikan negara hingga ratusan juta rupiah.
Menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Kantanan, pada Selasa, 3 Desember 2024, sejumlah kegiatan yang didanai oleh Dana Desa Tahun Anggaran 2023-2024 patut diselidiki oleh Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Buol. “Penggunaan dana miliaran rupiah ini banyak yang diduga di-markup. Bahkan, hingga kini terdapat kegiatan fisik yang sengaja tidak dikerjakan,” ungkapnya.
Masyarakat meminta penyidik Tipikor segera mengusut dugaan penyimpangan tersebut. “Penyalahgunaan anggaran ini sangat mencolok dan bisa langsung dilihat di lapangan,” tegas sumber tersebut melalui rekaman pembicaraan.
Saat dimintai keterangan di Hotel Surya Wisata pada Selasa (3/12/24), Safari Oni membenarkan bahwa proyek pembangunan Jembatan Mangrove belum rampung. Ia mengklaim, hal tersebut disebabkan oleh kendala dari pihak rekanan dan keterbatasan material lapangan. “Kami akan menganggarkan kembali pada tahun 2025,” jelasnya.
Terkait pengadaan pakan ikan bandeng, jaring lapangan, dan pagar kayu, Safari menyatakan bahwa pekerjaan tersebut akan diselesaikan sesuai dengan surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Safari juga menanggapi kritik dari tokoh masyarakat yang ia nilai berbau politis. “Saya baru tiga tahun menjabat sebagai kepala desa. Dugaan seperti ini sering kali digunakan untuk menjatuhkan,” pungkasnya.
Masyarakat berharap penegak hukum, khususnya Tipikor Polres Buol, segera mengambil tindakan untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan ini. Transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa sangat penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat benar-benar tercapai.
