Jembrana, detik1.com – Aksi demo para supir truk di akses masuk Pelabuhan Gilimanuk pada hari Selasa(22/02/2022).
Sama halnya dengan demo yang dilakukan oleh para supir truk di Pelabuhan Ketapang beberapa waktu lalu. Para supir ini juga menuntut agar peraturan Dishub mengenai kapasitas muatan dihapuskan.
Mereka merasa bahwa peraturan ini sangat merugikan para supir karena mereka hanyalah buruh yang diperintah oleh atasan. Para supir mengatakan seharusnya peraturan ini disosialisasikan kepada para bos-bos angkutan yang memiliki DO serta armada.
“Seharusnya bos-bos besar juga harus ditegur dan diberi sanksi, jangan hanya kami yang ditilang. Uang saku kami terbatas, kalau kena tilang yang kami pakai bayar tilang ya uang makan pribadi, sangat merugikan supir, Kami hanya mengikuti perintah disuruh muat segitu ya nurut. Kalau tidak mau pasti kami dipecat, Serba repot jadi buruh seperti kami”. Ujar Pak Wayan, salah satu supir yang mengikuti demo itu.
Akibat demo itu, akses keluar masuk pelabuhan Gilimanuk lumpuh total karena para supir menutup jalan poros yang merupakan satu-satunya jalan menuju ke Pelabuhan Gilimanuk. Serta aktifitas penyebrangan ASDP juga berhenti beberapa saat.
Selain itu demo ini juga menyebabkan kemacetan yang lumayan panjang, Kemacetan baru bisa diatasi setelah pihak kepolisian memindahkan lokasi demo ke parkiran area kargo yang ada disekitar Pelabuhan Gilimanuk.
Para supir berharap agar peraturan mengenai kapasitas muatan ditiadakan, kalau memang harus ada para pemilik armadalah yang harus bertanggungjawab baik kepada supir, kendaraan serta muatan, bukanlah supir.
(Aldy)
