Bondowoso, detik1.co.id // Berbagai temuan-temuan dugaan penyelewengan pelaksanaan Program P3TGAI mulai bermunculan. Mulai dari dugaan tidak sesuai Spek dan RAB, isu pemotongan anggaran oleh oknum, hingga dugaan dikuasainya anggaran oleh oknum yang tidak punya kewenangan pun muncul di daerah, Minggu (21/05/2023).
Seperti halnya yang terjadi pada pelaksanaan Program P3TGAI di Desa Jettis Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso. Kali ini, diduga kelompok P3A selaku pelaksana program hanya dijadikan “patung” sebagai penerima. Kenyataannya menurut pengakuan dari Ketua Hippa, anggaran tersebut setelah dicairkan diserahkan, dipergunakan dan diatur oleh oknum Kepala Desa.
Menurut penuturan Ketua Hippa Taryono, saat itu dirinya bersama Bendahara Tohari mendatangi Bank Jatim Kabupaten Bondowoso untuk melakukan pencairan Termin Tahap Pertama sebesar Rp. 136 juta. Namun dana tersebut langsung diserahkan ke Kades Jettis Saebuddin Hakim. Bahkan, seluruh kegiatan dan pembelanjaan untuk kebutuhan material pun di atur olehnya.
“Betul mas, saya tidak memegang anggaran proyek. Karena setelah saya mencairkan di Bank Jatim langsung diserahkan ke Kades. Mengenai belanja barang dan bukti nota ada di Kades, bahkan Beliau-lah yang membelanjakannya. Jadi saya tidak tahu, termasuk kalau ada tamu juga saya arahkan ke Beliau,” jelas Taryono, Kamis (17/05/2023).
Sementara, hasil investigasi ke lokasi pengerjaan proyek P3TGAI ditemukan adanya dugaan pengerjaan fisik proyek yang tidak sesuai juklak dan juknis. Dari sisi kedalaman dan ketebalan pondasi patut diduga tidak sesuai dengan RAB gambar.
Sayangnya, Sampai berita ini terbit, Kepala Desa Jetis tidak dapat di hubungi dan tidak ada di kantornya saat akan di mintai konfirmasi.
(Red)
