Situbondo, detik1.co.id // Kasus dugaan korupsi dana Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang dilaporkan oleh Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Srikandi, Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, menarik perhatian banyak pihak. Pasalnya, salah satu terlapor dalam kasus ini adalah anggota DPRD Provinsi Jawa Timur berinisial ZY.
Salah satu pihak yang menyoroti potensi hukum dalam kasus tersebut adalah Edi Mustafa, warga Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo. Pria yang pernah menjalani hukuman penjara selama empat tahun akibat kasus korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) ini berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar serius menangani kasus dugaan korupsi dana Wasbang.
“Apalagi pelapornya bukan orang luar, melainkan Ketua Pokmas-nya sendiri. Saya percaya aparat penegak hukum akan profesional dalam menjalankan tugasnya, sebagaimana dulu kejaksaan berhasil menuntaskan kasus P2SEM di Situbondo,” ujarnya.
Menurut Edi, terdapat sejumlah kemiripan antara kasus Wasbang dan P2SEM, salah satunya adalah peran aspirator yang sama-sama berasal dari kalangan anggota dewan.
“Dalam pelaksanaan P2SEM dulu, ditemukan banyak persoalan, mulai dari dugaan kegiatan fiktif hingga pemotongan dana kegiatan,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi keseriusan aparat penegak hukum, khususnya kejaksaan, dalam mengusut kasus tersebut. “Saya tidak menyesal pernah dipenjara karena kasus P2SEM. Saya siap bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan. Justru saya bangga kepada kejaksaan yang bekerja serius menangani kasus korupsi. Semoga KPK juga bisa melakukan hal yang sama dalam kasus Wasbang ini,” harapnya.
Sebelumnya, oknum anggota DPRD Jawa Timur berinisial ZY dilaporkan ke KPK atas dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi dana wawasan kebangsaan. Selain ZY, beberapa pihak lain juga turut dilaporkan.
Yang menarik, pelapor dalam kasus ini adalah Yesi Rahmatillah, Ketua Pokmas Srikandi, Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Situbondo.
