Sumenep, detik1.co.id //Dalam rangka Hari Santri tahun 2024, Kantor Urusan Agama ( KUA) Kecamatan Gayam laksanakan program Gerakan Mencegah Nikah Usia Dini ( GEMINI) dengan menggelar Bimbingan Remaja Usia Sekolah ( BRUS ) yang dilaksanakan secara serentak seluruh jajaran Kantor Urusan Agama se Kabupaten Sumenep. Rabu (16/10/2024).
Bertempat di Aula Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMAN) 1 Gayam, Bimbingan program Gemini diikuti seluruh Murid Sekolah yang ada di Kecamatan Gayam, SMAN 1 Gayam, MANU Gayam dan SMA Muhammadiyah Gayam.
Drs. Rafiudin M.Pd.selaku kepala SMAN 1 Gayam dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Gayam yang telah menempatkan pelaksanaan kegiatan Bimbingan program Gerakan Pencegahan Nika Usia Dini ( GEMINI) di lembaga pendidikannya.
Selanjutnya Rafiudin kepada para siswa peserta bimbingan Gemini, memaparkan sekilas Dampak dari pernikahan Usia Dini. Oleh karenanya beliau berharap dari pelaksanaan program Gemini banyak manfaat yang bisa diserap dan tidak ada lagi Siswa SMAN 1 Gayam, MANU dan SMA Muhammadiyah yang keburu Menikah sebelum Usia yang di ijinkan menikah.
” kalian adalah Generasi Emas, tugas kalian belajar dan menuntut ilmu Demi masa depan kalian. Manfaatkan masa muda kalian dengan baik tirulah tumbuhan padi, kalau tidak berisi tidak sampai usia dipanen, padi itu gabahnya hampa tidak berisi, tapi sebaliknya kalau sudah sampai waktu batas dipanen gabahnya akan berisi penuh dan ketika jadi beras akan menjadi beras yang bagus dan bermutu” jelas Rafiudin.
Selanjutnya, Marwan S.H.I. selaku kepala KUA Kecamatan Gayam, pihaknya juga menyampaikan banyak terima kasih kepada kepala sekolah SMAN 1 Gayam yang telah menyediakan tempat dan fasilitas dan juga terima kasih kepada seluruh pihak sekolah baik MANU dan SMA Muhammadiyah yang telah ikut mendukung terlaksananya Bimbingan Remaja Usia Sekolah ( BRUS) dalam pelaksanaan program Gemini.
dalam penyampaian materinya, Marwan S.H.I. memaparkan secara jelas dan gamblang dari tujuan pelaksanaan Gerakan pencegahan Nikah di Usia Dini, juga tentang dampak Negatif yang ditimbulkan dari terjadinya nikah diusia dini.
“Salah satu dampak Negatif yang timbul dari nikah diusia dini adalah terjadinya Stunting yang menjadi program serius pemerintah, karena stunting ini merupakan salah satu rusaknya generasi bangsa. Oleh karenanya ini persoalan yang sangat serius” jelas Marwan.
Menurutnya ada 10 penyebab terjadinya Stunting, diantaranya :
1. Ibu hamil yang kekurangan asupan gisi
2. Pola makan tidak seimbang
3. Perawatan yang tidak memadai usai melahirkan
4. Gizi anak yang tidak terpenuhi
5. Pola asuh orang tua
6. Infeksi berulang
7. Sanitasi yang kurang baik
8. Kurangnya akses ke layanan kesehatan
9. Kehamilan tidak sehat
10.pemberian ASI yang tidak eksklusif.
“Dari sepuluh ini penyebab paling besar terjadi karena faktor pernikahan Usia dini, oleh karenanya pemerintah melakukan upaya penekanan penurunan angka Stunting karena bisa merusak peradaban Generasi bangsa”
Selain itu Marwan juga memaparkan dampak negatif pernikahan dini juga rentan terjadi penceraian. Hal itu di sebabkan karena pasangan nikah dini kurang matangnya mengenyam ilmu pendidikan, sehingga kurangnya pemahaman didalam berumah tanggah.
Oleh karenanya dengan program Gemini diharap semua pihak untuk sama sama memberi Bimbingan yang baik, utamanya para orang tua untuk tidak keburu menikahkan putra putrinya sebelum batas usia yang diperbolehkan pemerintah.
“Untuk putri batas yang diizinkan di usia 19 tahun, tetapi pemerintah lewat BKKBN memberi aturan usia Ideal untuk Nikah 21 tahun untuk puteri dan 24 tahun untuk putera, karena diusia ideal ini proses reproduksi kedua pasangan puncak terbaiknya, dan akan melahirkan Generasi yang baik dan sehat” pungkasnya.