detik1.co.id // Dalam sebuah masyarakat yang demokratis, pemilihan umum adalah salah satu momen penting yang menandai kematangan politik sebuah negara. Di Indonesia, pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan ajang di mana warga setempat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin mereka.
Namun, menjelang Pilkada, kita sering kali disuguhkan dengan citra dan narasi yang memuja calon pemimpin, bahkan oleh orang-orang yang sebenarnya tahu bahwa calon tersebut memiliki kelemahan atau catatan buruk dalam kepemimpinannya. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara citra dan realitas kepemimpinan.
Pura-Pura Kebaikan: Permainan Politik atau Kebutuhan Sosial?
Banyak orang cenderung pura-pura baik menjelang Pilkada karena mereka terjebak dalam dinamika politik yang kompleks. Ada beberapa alasan mengapa fenomena ini terjadi:
1.Politik Identitas: Terkadang, dukungan terhadap seorang calon pemimpin tidak didasarkan pada kinerja atau visi kepemimpinan yang jelas, tetapi pada identitas politik atau golongan tertentu yang diwakili oleh calon tersebut. Orang-orang mungkin pura-pura baik demi menjaga solidaritas politik dalam kelompok atau komunitas mereka.
2 Manfaat Pribadi: Ada pula yang mendukung calon tertentu karena diuntungkan secara pribadi, baik melalui janji-janji politik atau imbalan materiil yang diberikan oleh calon tersebut. Mereka pura-pura baik sebagai strategi untuk memperoleh manfaat pribadi.
3.Kurangnya Alternatif: Terkadang, orang-orang mendukung calon tertentu karena merasa tidak ada alternatif yang lebih baik. Dalam situasi seperti ini, mereka mungkin pura-pura baik demi memilih yang dianggap sebagai “pilihan terbaik” meskipun dengan kesadaran akan kekurangannya.
Bahaya di Balik Pura-Pura Kebaikan
Meskipun pura-pura baik mungkin tampak sebagai strategi politik yang cerdik, namun ada bahaya di baliknya:
1.Mengabaikan Kepemimpinan yang Berkualitas: Dengan pura-pura baik, kita bisa saja mengabaikan calon yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang lebih baik dan jelas. Hal ini dapat merugikan masyarakat karena memilih pemimpin yang kurang berkualitas.
2 Memperpetuasi Korupsi Politik: Pura-pura baik dapat menjadi bagian dari budaya politik yang korup, di mana kepentingan pribadi atau golongan lebih diutamakan daripada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat merusak integritas demokrasi dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi politik.
3.Kesenjangan Sosial yang Lebih Dalam: Dengan memilih pemimpin berdasarkan pura-pura baik, kita bisa saja memperdalam kesenjangan sosial. Calon yang dianggap baik oleh sebagian masyarakat mungkin tidak mewakili kepentingan dan aspirasi semua kelompok dalam masyarakat.
Mengatasi Kesenjangan Citra dan Realitas
Untuk mengatasi kesenjangan antara citra dan realitas kepemimpinan, diperlukan langkah-langkah konkret:
1.Pendidikan Politik yang Meningkat: Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kinerja dan visi kepemimpinan yang jelas, bukan hanya berdasarkan citra atau identitas politik semata.
2.Transparansi dan Akuntabilitas: Calon pemimpin harus terbuka tentang rekam jejak dan program kerja mereka. Selain itu, mekanisme pengawasan dan akuntabilitas publik perlu diperkuat untuk memastikan bahwa calon yang terpilih benar-benar bertanggung jawab kepada masyarakat.
3 Pemberdayaan Masyarakat: Masyarakat perlu diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam proses politik, termasuk dalam pemilihan kepemimpinan. Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan berdasarkan informasi yang akurat.
Kesimpulan
Pura-pura baik menjelang Pilkada merupakan fenomena yang sering terjadi dalam politik. Namun, hal ini dapat merugikan masyarakat karena memilih pemimpin berdasarkan citra semata, bukan kinerja nyata. Untuk memperbaiki situasi ini, diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran politik dan memperkuat mekanisme demokratis. Hanya dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
Penulis: Benny.H