Situbondo, detik1.co.id // Camat Raas, Subiakto, S.H., M.H., mengusulkan pembuatan posko tiket offline di Pelabuhan Jangkar untuk memudahkan warga kepulauan yang akan pulang kampung saat mudik Lebaran 2025. Usulan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, S.Pd.I., yang membahas evaluasi dan perbaikan layanan mudik.
Subiakto menyampaikan terima kasih atas dukungan Wakil Bupati Situbondo dalam menangani permasalahan mudik tahun 2024 dan berharap di tahun 2025 masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan tiket. Ia menekankan bahwa tidak semua warga Raas memiliki kemampuan literasi digital, sehingga pembelian tiket secara offline menjadi solusi penting.
_”Masyarakat kami tidak semuanya mahir teknologi. Jadi, kami berharap warga Raas yang ingin mudik dari Jangkar dapat diprioritaskan dan tidak harus menunggu hingga hari berikutnya,”_ ujar Subiakto.
Ia menyoroti kasus di mana warga terpaksa menunggu hingga tiga hari di Pelabuhan Jangkar karena kehabisan tiket, bahkan ada yang kehabisan bekal. Selain itu, ditemukan adanya praktik penyalahgunaan tiket oleh oknum yang bisa membeli hingga 500 tiket dalam satu akun, yang menjadi perhatian serius.
Dalam kesempatan tersebut, Subiakto juga mengingatkan warga agar tidak membeli tiket melalui calo. Ia meminta warga yang kesulitan mendapatkan tiket untuk berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) di Pelabuhan Jangkar.
_”Masyarakat jangan pernah membeli tiket melalui calo. Kalau ada kesulitan di Jangkar, koordinasikan dengan APH agar mendapat tiket resmi. Dengan cara ini, kita tidak memberi ruang bagi calo untuk mengambil keuntungan sepihak yang merugikan masyarakat,”_ tegasnya.
Subiakto juga memperingatkan warga agar berhati-hati dalam menggunakan jasa agen yang tidak resmi. Ia menegaskan bahwa transaksi di luar prosedur resmi bukan tanggung jawab pemerintah.
“Kalau ada kesepakatan di luar sistem resmi, itu di luar tanggung jawab kami. Kami hanya bisa menghimbau agar masyarakat mengikuti aturan dan memanfaatkan layanan resmi yang sudah disediakan,” jelasnya.
Pihak Kecamatan Raas berkomitmen akan mengawal langsung proses mudik gratis bekerja sama dengan APH untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan warga.
Di kesempatan yang sama, General Manager PT ASDP Ketapang-Gilimanuk, Yani Andriyanto, menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik percaloan tiket.
_”Kuota yang dibuka pasti seizin BPTD, dan kami akan menindak tegas jika ada oknum yang bermain dalam penjualan tiket,”_ tegas Yani.
Ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya calo atau pihak yang memonopoli tiket. _”Jika ada oknum yang memanfaatkan kuota secara ilegal, sampaikan kepada kami atau APH, dan akan kami tindaklanjuti bersama,”_ tambahnya.
Terkait prediksi arus mudik Lebaran 2025, Yani memproyeksikan bahwa puncak arus mudik akan berlangsung lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perayaan Nyepi di Bali** yang jatuh pada H-3 Lebaran.
_”Tahun ini puncak arus mudik kemungkinan lebih cepat. Jika sebelumnya di H-4, tahun ini bisa maju menjadi H-5 atau bahkan H-7,”_ ungkapnya.
Yani juga mengimbau penumpang agar tetap berada di area Pelabuhan Jangkar hingga waktu keberangkatan untuk menghindari kendala administrasi atau teknis.
“Untuk arus mudik dari Jangkar ke Raas tetap berjalan meskipun di Bali ada perayaan Nyepi. Pelayanan di Jangkar tidak akan ditutup,” tegasnya.
Dengan koordinasi yang melibatkan berbagai pihak dan langkah antisipasi yang matang, diharapkan mudik dan balik gratis tahun 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya warga kepulauan.