Buol, Sulteng, detik1.co.id //Proyek-proyek yang dibiayai dari APBN dan APBD di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, diduga menggunakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar. Proyek ini meliputi pembangunan jalan negara, jalan provinsi, hingga jalan daerah dengan anggaran mencapai miliaran rupiah.
Penggunaan BBM subsidi dinilai menguntungkan bagi kontraktor, termasuk Jemi Todar, pemilik Asphalt Mixing Plant (AMP), karena selisih harga dengan BBM industri sangat besar. Selain mengelola AMP, Jemi Todar juga diketahui sebagai pemilik SPBU 749451 yang berlokasi di Kelurahan Kali, Buol.
Pada Rabu, 23 Oktober 2024 pukul 10.00 WITA, ditemukan BBM di AMP milik Jemi Todar yang berlokasi di Desa Bokat. BBM tersebut diduga kuat berasal dari SPBU miliknya dan dipasok menggunakan tangki modifikasi pada mobil Kijang yang mengantre di SPBU tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait dugaan penggunaan BBM subsidi untuk proyek jalan, Jemi Todar menanggapi, “BBM yang kami gunakan adalah solar industri. Terserah kamu mau bilang apa.” Jelasnya.
Selain itu, Jemi Todar juga sempat menghubungi wartawan pada pukul 11.11 WITA dan mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam percakapan yang direkam, ia mengancam, “Saya pukul kamu, saya tidak takut. Kalau perlu, tulis saja ucapan saya, silakan muat.” ucap Jemi dengan nada ancaman.
Kasus ini memicu perhatian publik karena penggunaan BBM subsidi seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kecil, bukan untuk proyek besar dengan anggaran pemerintah. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait langkah selanjutnya terhadap dugaan ini.