Bondowoso, detik1.co.id // PJ Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto memprioritaskan Kartu Tani bisa dimaksimalkan hal ini guna meminimalisir permasalahan carut marut pupuk yang selama ini selalu menjadi persoalan.
Apa lagi masih banyak petani yang belum memiliki Kartu Tani. Bahkan, dari jatah sekitar 98 ribuan petani di Bondowoso, yang punya Kartu Tani baru sekitar 40 ribuan saja.
Padahal Kartu Tani ini menjabarkan by name, by address dan jatah pupuknya. Sehingga, tak akan bisa dikelabui lagi mengingat penggunaanya pun menggunakan mesin.
“Saya yakin kalau semua Kartu Tani ini selesai, clear. Distributor maupun kios toko tak akan bisa berkutik,” tegasnya saat Rakor pupuk bersubsidi tahun 2024 oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), di Aula Hotel Grand Padis, Kamis (18/1/2024).
Di lain sisi, Bambang Soekwanto mengaku, akan mengalokasikan subsidi pupuk bagi petani di APBD 2024.
“Yang jelas untuk petani Bondowoso Subsidinya ,”ungkapnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Dinas Pertanian dan ketahanan pangan (DPKP) Bondowoso Henri Widotono menyampaikan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 tak penuhi kebutuhan yang seharusnya.
Bondowoso mendapatkan jatah pupuk 19.654 ton di tahun 2024. Sedangkan kebutuhan pupuknya mencapai 37.269 ton. Artinya, pupuk bersubsidi yang terpenuhi hanya sekira 52,73 persen.
Dikatakan, dengan alokasi yang menurun ini maka distribusinya ke kecamatan-kecamatan akan dilakukan pengurangan.
Namun ke depan kata Hendri berdasarkan surat dari kementrian akan ada penambahan kembali pupuk bersubsidi ,Kendati demikian ia belum bisa memastikan kapan akan terdistribusi ke Bumi Ki Ronggo.
“Nanti waktunya kita tentukan sesuai petunjuk Bapak PJ Bupati ,”pungkasnya.