Banyuwangi, detik1.com – tradisi umat muslim menjelang bulan Suci Ramdhan tiba, di Kabupaten banyuwangi, Semua warga masyarakat dari dusun-desa bahkan kota, berbondong-bondong mendatangi makam ahli warisnya yang telah meninggal dunia mendahului kita, hanya menaburkan bunga di atas makam ahli warisnya Masing-masing, Banyuwangi (02/4/2022).
Terharunya mereka semua dengan menaburkan bunga dan mengheningkan cipta yang di lantunkan doa dan berdoa seolah-olah kita semua bertemu dengan almarhum yang meninggal mendahului kita semua.
“Emang kita ambil kesimpulan dari pribasa “GAJAH MATI MENINGGALKAN GADINGNYA MANUSIA MATI MENINGGALKAN SEBUAH NAMA” maka itulah gading tak berarti sama sekali bagi kita, sebuah nama yang ditinggalkan oleh manusia itu sangatlah berarti bagi kita semua.
Sebuah nama itulah yang menjadikan tradisi tahunan
Jiaroh tabur bunga di makam ahli warisnya masing-masing ibarat nama mbah sorip yang meninggal yang jiaroh tabur bunga anaknya yaitu pak arip begitu seterusnya ketemu ke cucunya dan cicinya, mulai jaman nenek moyang kita dulu hingga sekarang di zaman moderen ini.
Ini semua memang tradisi umat muslim dan berdoa hanya bertujuan mintak ijin dan ridhonya alloh swt, semata kita semua akan ikut ke alam kubur juga meninggalkan dunia.
Hanya kita yang masih hidup bisa berdoa mengharap izinnya alloh dan ridhonya semoga kita bisa dapat ampunan atas perbuatan kita masih hidup di dunia, semoga kita bisa berkumpaul bersama dan di tempatkan di “SYURGANYA ALLOH SWT” Amin yarobbal alamiin.
(Lukman)