Situbondo, Detik1 com – Polemik antara pihak Bank BRI Cabang Situbondo dengan debitur atas nama H.Sugeng Seakan-akan
tidak ada titik terang dan kejelasannya, sehingga beginilah nasib yang dialami oleh debitur Bank BRI cabang Situbondo yang merasa dirugikan oleh pihak Bank.
Seorang pengusaha bernama H. Sugeng yang beralamat di Jalan Raya Banyuglugur, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, Jawa Timur, memberikan penjelasan dan pengakuan kepada awak media via video yang diunggahnya.

“Saya menjadi nasabah Bank BRI Cabang Situbondo sejak tahun 1996, pada saat itu saya meminjam uang ke Bank BRI cabang Situbondo sebesar Rp.300 juta rupiah dengan agunan/jaminan 6 SHM, pada tahun 1998 saya terkena dampak krisis moneter, sehingga pada tahun 2006, terjadi gugatan antara saya dengan pihak Bank BRI cabang Situbondo dan diputus tahun 2007 dengan putusan perdamaian,” tutur H.Sugeng kepada awak media Detik One, Senin (28/02/2022)
Dimana dalam putusan tersebut saya harus membayar hutang saya Rp.447 Juta Rupiah dan pada saat itu saya ada uang setoran sekitar 85 Juta, namun akhir-akhir ini saya mendengar obyek tanah dan bangunan yang saya tempati harus melunasi ke Bank BRI Cabang Situbondo kurang lebih 1,3 Milyar, saya kaget setengah mati dan saya duga saya menjadi korban dan dirugikan oleh pihak Bank BRI Cabang Situbondo.

“Mana ada tingkah laku oknum bank BRI Cabang Situbondo berinisial AZ, yang mana mendatangi rumah yang saya tempati dan mencorat coret kaca, tembok dengan bacaan ASET, sampai-sampai anak saya mengalami trauma dan shock, saya duga pihak bank BRI cabang Situbondo tidak menghormati putusan Pengadilan Negeri Situbondo tahun 2007” ujarnya dengan sangat kecewa.
Harapan H.Sugeng sebagai debitur kredit macet yang beritikad baik akan membayar dan melunasi hutangnya sebesar Rp.447 juta rupiah sesuai putusan Pengadilan Negeri Situbondo tahun 2007.
“Insyaallah dalam waktu dekat saya akan membuat pelaporan atas kedua oknum petugas Bank BRI tersebut kepihak Aparat Penegak Hukum, atas Dugaan perbuatan tidak menyenangkan, dan juga sudah membuat anak saya mengalami trauma, sekali lagi perlu di garis bawahi mas, saya akan melaporkan kedua oknum petugas Bank BRI nya yang bertindak seperti preman, bukan Banknya
(Benny)