Pembangunan RS Mitra Sehat Bondowoso Diduga Gunakan Material Ilegal

Doc.Foto Pembangunan Rumah Sakit Mitra Sehat Bondowoso

Bondowoso, detik1.co.id // Proyek pembangunan Rumah Sakit Mitra Sehat di Desa Tapen, Kabupaten Bondowoso, kini menjadi pusat perhatian publik. Proyek yang semula diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat ini diduga menggunakan pasir dan batu ilegal sebagai bahan utama konstruksi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, material pasir dan batu tersebut didapatkan dari tambang tak berizin yang diketahui milik Arif, seorang pengusaha tambang ilegal yang telah ditangkap oleh Polda Jawa Timur. Dugaan ini menimbulkan kekhawatiran serius dari masyarakat sekitar dan pemerhati lingkungan terkait dampak hukum dan kerusakan lingkungan yang mungkin ditimbulkan.

“Saya sering melihat truk-truk pengangkut pasir datang ke lokasi proyek hampir setiap hari. Setelah saya cari tahu, ternyata pasir itu berasal dari tambang ilegal. Ini jelas melanggar aturan,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya. Selasa 24 Desember 2024.

Kepala Desa Tapen, saat dimintai tanggapan, mengaku belum menerima laporan resmi terkait penggunaan sirtu ilegal dalam proyek tersebut. Namun, ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebenaran informasi ini.

“Jika benar ada material dari tambang ilegal, ini pelanggaran hukum yang tidak bisa dibiarkan. Kami akan mendalami masalah ini agar ada kejelasan,” kata Kepala Desa Tapen.

Di sisi lain, pihak kontraktor proyek Rumah Sakit Mitra Sehat belum memberikan tanggapan resmi meskipun upaya konfirmasi telah dilakukan.

Pemerhati lingkungan mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk bertindak cepat. Mereka khawatir jika kasus ini tidak ditindaklanjuti, praktik tambang ilegal akan terus terjadi dan mengancam kelestarian lingkungan di Bondowoso.

Pembangunan Rumah Sakit Mitra Sehat seharusnya menjadi langkah positif untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat. Namun, dugaan pelanggaran hukum ini mencoreng harapan tersebut dan menjadi peringatan penting bagi pihak terkait untuk memastikan seluruh proses pembangunan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Hingga berita ini terbit, owner RS Mitra ketika konfirmasi tidak merespon

error: