detik1.co.id // Di sebuah kerajaan yang jauh di masa lalu, sang Raja berencana untuk mengadakan pemilihan umum pertama untuk memilih Penasihat Kerajaan yang baru. Rakyat dari berbagai wilayah diundang untuk ikut serta dalam proses ini. Namun, karena tak pernah ada pemilihan semacam itu sebelumnya, banyak yang bingung tentang bagaimana cara melakukannya.
Sang Raja pun mengundang seorang bijak dari negeri tetangga untuk memberikan nasihat. Dengan bijaknya, sang bijak berkata, “Untuk menjalankan pemilihan yang adil, mari kita buat sebuah sistem di mana setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan suara mereka.”
Akhirnya, diadakanlah sebuah rapat besar di alun-alun kerajaan. Setiap orang diberikan sebuah biji kacang untuk dijadikan suara mereka. Masing-masing warga dapat memilih satu dari tiga kandidat Penasihat Kerajaan dengan meletakkan biji kacang mereka ke dalam wadah yang disediakan untuk setiap kandidat.
Setelah semua suara terkumpul, biji kacang dihitung. Kandidat pertama mendapat banyak suara, kandidat kedua juga, namun kandidat ketiga hanya sedikit suara. Dengan demikian, Raja pun menetapkan kandidat pertama sebagai Penasihat Kerajaan yang baru.
Dengan cara ini, pemilihan umum pertama di kerajaan tersebut menjadi teladan tentang bagaimana setiap suara memiliki nilai yang sama, serta pentingnya partisipasi aktif dari seluruh rakyat dalam menentukan masa depan kerajaan mereka.