detik1.co.id // Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemui dua tipe individu yang memiliki sikap yang berbeda dalam menyikapi orang lain: penjilat dan pemuja. Meski keduanya terlihat serupa dalam memberikan penghargaan atau pujian kepada orang lain, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya. Mari kita telaah lebih jauh tentang perbedaan antara penjilat dan pemuja.
1. Penjilat
Penjilat adalah seseorang yang cenderung memberikan pujian atau penghargaan kepada orang lain dengan maksud tertentu, biasanya untuk mendapatkan keuntungan atau kebaikan pribadi. Mereka seringkali tidak tulus dalam memberikan apresiasi, melainkan melakukan hal tersebut dengan motif tersembunyi, seperti ingin mendapatkan perhatian, keuntungan material, atau promosi di tempat kerja. Penjilat cenderung melakukan upaya eksternal untuk mendapatkan dukungan atau keuntungan dari orang yang mereka puji, tanpa mempertimbangkan nilai sebenarnya dari apa yang dipuji.
2. Pemuja
Di sisi lain, pemuja adalah individu yang memberikan pujian atau penghargaan kepada orang lain dengan sungguh-sungguh dan tulus. Mereka tidak memiliki motif tersembunyi atau keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari tindakan tersebut. Pemuja menghargai dan mengakui kebaikan, prestasi, atau kualitas positif seseorang tanpa mengharapkan imbalan atau pengembalian yang sama. Mereka melakukan ini karena mereka sungguh-sungguh percaya bahwa apresiasi yang tulus adalah hal yang baik dan dapat meningkatkan semangat dan kualitas hubungan antar manusia.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara penjilat dan pemuja terletak pada motif dan ketulusan niat mereka dalam memberikan apresiasi kepada orang lain. Sementara penjilat melakukannya dengan maksud tertentu, pemuja melakukannya tanpa mengharapkan balasan atau keuntungan pribadi. Penjilat cenderung memanfaatkan situasi atau orang lain untuk kepentingan pribadi mereka, sementara pemuja menunjukkan rasa hormat dan penghargaan secara tulus.
Dalam hubungan sosial, penting untuk dapat membedakan antara penjilat dan pemuja. Menghargai pujian atau penghargaan dari orang lain adalah hal yang baik, tetapi juga penting untuk bisa membedakan antara apresiasi yang tulus dan yang tidak. Sementara pemuja dapat membantu membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai, penjilat cenderung merusak integritas hubungan dengan perilaku yang tidak jujur dan manipulatif.
Dalam kesimpulan, perbedaan antara penjilat dan pemuja terletak pada niat dan ketulusan dalam memberikan apresiasi kepada orang lain. Sementara penjilat melakukannya dengan motif tertentu, pemuja bertindak secara tulus dan tidak mengharapkan balasan. Oleh karena itu, lebih baik menjadi seseorang yang memberikan apresiasi secara tulus daripada menjadi penjilat yang hanya mencari keuntungan pribadi.
Penulis: Benny Hartono