Sumenep, detik1.co.id // Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak usia 6 tahun ke atas, Pemerintah Republik Indonesia terus memberikan bantuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Program ini bertujuan untuk mencegah siswa putus sekolah.
Pada Sabtu (25/11/2024), SDN Kropoh I Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama siswa dan wali murid melaksanakan pencairan dana PIP di Bank BRI setempat. Mereka diantar menggunakan mobil pickup, yang menjadi satu-satunya moda transportasi di Pulau Raas, untuk mengambil dana PIP tahun anggaran 2024 secara langsung.
Kepala SDN Kropoh I, Supriyo, S.Pd., menjelaskan alasan dana PIP diserahkan langsung kepada siswa dan wali murid.
“Pencairan langsung ini bertujuan agar siswa dan wali murid mengetahui jumlah dana yang diterima. Dengan demikian, kami juga menghindari kecurigaan adanya pemotongan dari pihak sekolah. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada wali murid untuk terus menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang pendidikan tertinggi,” ujar Supriyo.
Dari 24 siswa penerima PIP di SDN Kropoh I, sebanyak 11 siswa telah berhasil mencairkan dana tersebut. Sementara sisanya harus menunggu karena dana belum masuk ke rekening mereka, seperti yang disampaikan oleh salah satu petugas Bank BRI.
Ahmadun, S.Pd., M.M., selaku pengawas binaan SDN Kropoh I, turut hadir dalam proses pencairan tersebut. Ia mengapresiasi langkah sekolah dalam menjalankan pencairan dana secara transparan.
“Cara ini sudah sesuai dengan juknis yang ada. Bantuan PIP sangat membantu orang tua dan siswa dalam memenuhi kebutuhan pendidikan. Ini merupakan dukungan nyata dari pemerintah untuk mendorong wajib belajar 12 tahun,” ungkap Ahmadun.
Salah satu wali murid yang menerima dana PIP dengan jumlah utuh juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya.
“Saya sendiri menerima Rp450 ribu, sementara penerima lainnya bervariasi, ada yang Rp225 ribu hingga Rp900 ribu. Dana ini sangat bermanfaat untuk anak kami,” ucap wali murid tersebut dengan penuh haru.
Hal senada juga disampaikan Ketua LSM IKH Jawa Timur, Sanhaji, memberikan apresiasi atas transparansi yang dilakukan SDN Kropoh I. Ia berharap langkah serupa diikuti oleh sekolah-sekolah lain di Pulau Raas.
“Program PIP ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap pendidikan, khususnya untuk keluarga kurang mampu. Namun, kami harap program ini tidak disalahgunakan, seperti kasus pemotongan dana oleh oknum sekolah yang sempat terjadi,” tegas Sanhaji.
Dengan pencairan dana yang transparan, Program Indonesia Pintar diharapkan dapat terus mendukung pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya di daerah terpencil seperti Pulau Raas.