Cemas banyak biaya tak terduga di bulan Ramadan? Sssst .. Dapat di hindari, kok!
Ya, dalam bulan Ramadan kita kembali berpuasa dan menjadi keharusan utama bagi semua umat muslim di dunia.
Kecuali membendung rasa lapar dan haus, kau juga sepatutnya membendung diri dari emosionil, membendung diri untuk tak bergosip, memperbanyak ibadah, juga memperbanyak amal.
Ada beraneka hal yang perlu dipersiapkan dalam bulan Ramadan ini, bukan cuma dari segi mental dan kesiapan hati tetapi juga dari segi keuangan.
Kenapa?
Hal hal yang demikian sebab meski berpuasa menjadi kesibukan utama di sepanjang Ramadan tetapi bukan berarti kau dapat jauh lebih hemat diperbandingkan dengan hari-hari awam.
Di bulan Ramadan kerap kali kali ada tarif atau pengeluaran tidak terduga yang pada hasilnya akan membikin kau jauh lebih boros dari umumnya.
Berikut ini yaitu sebagian tarif tidak terduga yang sepatutnya diwaspadai dan juga sistem ideal untuk mengontrol keuangan di bulan Ramadan.
Daftar Isi [Tutup]
- 5 Biaya Tak Terduga di Bulan Ramadan
- Tips Atur Keuangan di Bulan Ramadan
- Jika sudah berhemat, selanjutnya apa?
5 Biaya Tak Terduga di Bulan Ramadan
Ngabuburit
Menunggu waktu berbuka puasa adalah salah satu momen yang paling dirindukan, sekaligus memboroskan. Biasanya, saat ngabuburit, orang-orang asyik berburu jajanan pasar atau hidangan berbuka puasa, seperti gorengan, es cendol, es blewah, kolak pisang, hingga biji salak.
Saking beragamnya makanan dan minuman yang dijajakan, rasanya kamu langsung pengen membeli semuanya.
Saat ngabuburit, bisa juga menonton film di bioskop, pergi ke salon, dan sebagainya. Wah, pengeluaran kamu tanpa disadari makin lama makin membengkak.
Nah, supaya lebih hemat, kamu juga bisa kok, ngabuburit tanpa harus merogoh kocek dalam. Misalnya, jalan-jalan santai atau bersepeda, membaca buku, menulis artikel di blog, berkaraoke, streaming film/TV series lewat gadget, atau belajar mengedit foto untuk Instagram.
Jadikan momen ngabuburit menjadi lebih produktif dan bermanfaat.
Buka Puasa Bersama di Luar
Ya, tidak lain dan tidak bukan kegiatan inilah yang biasanya menjadi penyebab membengkaknya biaya tak terduga di bulan Ramadan.
Demi menjaga tali silaturahmi, berbuka puasa di luar memang sering dilakukan.
Misalnya, kamu sudah lama tidak bertemu dengan teman-teman kuliah kamu.
Lalu, kamu memanfaatkan momen bulan puasa untuk buka puasa bersama di luar, sekaligus reunian.
Nah, buka puasa bersama di luar terkadang tidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja. Ada kalanya kamu bisa diajak buka bersama teman kantor, keluarga, atau teman-teman sepermainan kamu yang lainnya.
Wah, kalau buka bersama hampir setiap hari, apa tidak bikin kantong bolong, tuh?
Supaya tidak mengeluarkan uang terlalu banyak, lebih baik kamu tetapkan saja berapa kali buka bersama di luar.
Misalnya, hanya satu kali dalam seminggu.
Kamu pun bisa menekan biaya-biaya tak terduga saat bulan puasa.
Bensin
Jam pulang kantor reguler memang bertepatan dengan waktu berbuka puasa.
Jadi, jangan heran bila kamu bisa terjebak kemacetan luar biasa.
Setiap orang rasanya ingin cepat-cepat sampai rumah sepulang kerja.
Nah, kalau kamu membawa kendaraan sendiri, biaya bensin akan jadi lebih mahal lantaran di kala macet, bensin akan menguap dengan percuma.
Tanpa sadar, bensin jadi cepat habis dan mau tidak mau, kamu harus membeli bensin lebih sering di bulan puasa.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba menggunakan transportasi umum.
Selain tidak perlu lelah menyetir di tengah kemacetan, kamu juga tetap bisa berbuka puasa di jalan.
Bisa juga, kamu berbuka puasa di kantor sembari menunggu sampai kondisi jalanan sedikit lengang.
Setelah itu, barulah kamu pulang ke rumah.
Belanja untuk Lebaran
“Dapat Baju baru, alhamdulillah…” Lagu penyanyi asal Srono BanyuwangiBUDI JOYO H. MS yang berjudul Lebaran Baju Baru seolah mengingatkan akan keperluan Lebaran yang mungkin harus kamu beli.
Selain baju, mungkin kamu juga ingin membeli celana baru, sepatu baru, kue-kue kering, dan sebagainya.
Kebiasaan untuk selalu membeli sesuatu menjelang Lebaran nyatanya juga bisa bikin kamu bokek.
Cobalah untuk memikirkan ulang apakah kamu memang benar-benar perlu membeli pakaian baru untuk dikenakan di Hari Lebaran?
Mengapa tidak menggunakan pakaian Lebaran tahun lalu saja, lalu kamu padu padankan dengan sepatu atau aksesoris lainnya.
Apa kamu benar-benar perlu membeli kue-kue kering untuk stok Lebaran?
Memangnya, kamu akan mengadakan open house?
Apakah kamu mampu menghabiskan kue-kue tersebut?
Transportasi Untuk Mudik
Selanjutnya, pengeluaran yang harus kamu waspadai ialah membeli tiket transportasi untuk mudik ke kampung halaman.
Biasanya, harga tiket mudik Lebaran bakalan melonjak, bahkan hingga dua kali lipat.
Karenanya, lebih baik kamu memesan jauh-jauh hari supaya bisa mendapatkan harga terbaik.
Tentukan juga, transportasi apa yang ingin kamu gunakan: kereta, pesawat, kapal, atau membawa kendaraan sendiri?
Pikirkan juga, saat di kampung halaman nanti, kamu berkemungkinan untuk menjadi lebih boros.
Entah untuk membeli makanan hingga membawa pulang oleh-oleh. Sebaiknya, tentukan budget pengeluaran selama di kampung halaman. Katakanlah Rp1 juta untuk satu minggu.
Namun, akan jauh lebih baik jika kamu membuat rencana keuangan yang matang sehingga kamu bisa memprioritaskan pengeluaran untuk hal-hal yang memang lebih penting. Dengan demikian, niat kamu untuk menghemat pengaluaran saat bulan puasa bisa terwujud.
Tips Atur Keuangan di Bulan Ramadan
Buat Anggaran
Langkah utama untuk tidak mengeluarkan uang berlebihan ketika bulan Ramadan adalah dengan membuat anggaran.
Jika dilihat dari beberapa poin biaya tak terduga di atas, kamu bisa mengatur anggaran berdasarkan prioritasnya.
Sebagai contoh, di bulan Ramadan tentunya kamu akan mendapat banyak sekali undangan untuk berbuka puasa bersama, untuk itu buatlah anggaran angka maksimal yang bisa kamu alokasikan untuk berbuka puasa bersama di luar.
Kamu juga bisa membatasi diri untuk datang ke beberapa acara yang kamu anggap paling penting saja.
Ingatlah, berbuka puasa di luar bukanlah sebuah kewajiban tapi hanya pelengkap dari upaya silaturahmi di bulan Ramadan.
Utamakan Kebutuhan bukan Keinginan
Pusat dari sebuah pemborosan yang terjadi di kehidupan adalah ketika kita tidak bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
Begitu pula ketika bulan Ramadan, kamu mungkin ingin sekali membeli berbagai macam hal yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan.
Untuk itu, buatlah anggaran dengan menuliskan apa saja yang ingin kamu beli dan dari daftar tersebut cobalah untuk memisahkannya berdasarkan kategori kebutuhan dan keinginan.
Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk memilah-milah mana yang memang harus dibeli dan mana yang bisa tidak dibeli.
Komitmen
Kunci dari kesuksesan perencanaan keuangan adalah komitmen.
Sebagus apapun perencanaan kalau tidak ada komitmen ketika menjalankannya, maka hal tersebut akan sia-sia.
Untuk itu, cobalah berjanji kepada diri sendiri untuk mematuhi atau menaati anggaran yang telah kamu buat.
Dengan begitu tujuan utama kamu untuk bisa terhindar dari pengeluaran biaya tak terduga yang berlebihan bisa tercapai.
Jika sudah berhemat, selanjutnya apa?
Setelah mengetahui pengeluaran tambahan di atas, tentu kamu kini bisa lebih berhemat dengan memangkas hal-hal yang dirasa kurang perlu.
Ketahuilah, kamu bisa menghasilkan keuntungan dari uang yang berhasil kamu simpan. Caranya adalah dengan menabung dan berinvestasi.
Semoga artikel ini bermanfaat..!