Rayuan Manis Tukang Pijat Alat Vital Dibali, Pasien Rugi Hingga Rp.2,5 Juta

Doc.Photo Tempat Pijat Yang Lagi Viral

Bali, detik1.com – Tepatnya hari kamis tanggal 8 november 2022 hal tidak mengenakan terjadi pada salah satu pasien pijat alat vital di bali, sebut saja namanya Joko (nama samaran) yang harus merogoh uang Rp.2,5 juta untuk memperbesar alat vitalnya tapi hasil tidak sesuai yang ia harapkan.

Mulanya joko mencari informasi melalui google untuk info terapi pijat traditional Alat vital (AV) di Bali. Diapun mendapati salah satu nya, yaitu praktik H. Asep Junaedi asli banten.
Setelah di baca baca bahwa klinik pengobatan nya teregistrasi ke badan hukum dan dinas kesehatan kota denpasar, dia pun mulai percaya dan yakin dengan tempat tersebut.

Lalu menurut keterangan si joko, saat itu dia menjapri nomer admin yang tertera di situs web tersebut, dan mempertanyakan lokasi serta biaya nya.

“Saat itu dia mengatakan bahwa biayanya Rp.700 ribu, dan lokasinya di daerah denpasar di share lok melalui whatsapp “. Ungkap si joko .

Setelah ke esokan harinya, sijoko mendatangi lokasi tersebut dan bertemu dengan salah seorang terapis yang mengaku dirinya haji asep, dan nomer admin itu adalah anak buahnya. dia di arahkan menuju kamar praktiknya dilantai 2, dan dimintai sejumlah uang nominalnya Rp.2,5 juta dan ditunjukan bukti bukti daftar hadir pasien yang disitu ada yang membayar Rp.2,5 hingga Rp.3,5 juta.

Kata si joko, terapisnya menjelaskan bahwa, uang 700 ribu tersebut hanya untuk pendaftaran saja. Untuk penanganan nya minimal 2,5 juta untuk ukuran 17 cm dan 3,5 juta untuk ukuran di atas 20 cm.

Saat itu terapisnya menjanjikan bahwa hasilnya bisa dirasakan seketika itu juga, atau 1 sampai 2 hari, atau seminggu atau maksimal 17 hari.

si joko pun mulai tertarik dengan rayuan tersebut, bahwa AV nya akan besar dengan seketika dan joko membayar 2,5 juta untuk sekali pemijatan.

Usai dipijat, tiba tiba terapisnya meminta lagi uang 1,5 sampai 2,5 juta lagi. Untuk membeli minyak untuk perawatan jalan dirumah agar hasilnya maksimal.

“Jika membayar Rp.1,5 juta dapat 1 botol, kalau Rp.2,5 juta dapat 2 botol. Tapi saya tidak mau beli minyaknya lagi karena tidak punya uang.” Kata si joko.

Sepulang dari lokasi, si joko menghubungi admin nya, dia bermaksud protes, karena merasa di peras oleh terapis. Karena dia harus membayar uang yang banyak dan hasilnya saat itu tidak ada perubahan. Si joko pun mendapat respon baik dari admin nomer tersebut, dan disuruh datang lagi kelokasi praktik. Diapun akhirnya mendapatkan 1 botol minyak dan dan 1 botol ramuan minuman gratis. Dan kata terapisnya seraya menunggu hasil nya sekitar 17 hari kedepan minyak nya di oleskan setiap hari dan ramuan nya diminum 3x.

Si joko juga sempet mendengar ungkapan admin saat dirinya protes melalui telepon seluler
“jangan dikasih lagi mas, nanti saya telepon orangnya biar dikasih minyak dan ramuan gratis”. Alhasil sore nya pun joko mendapatkan minyak dan ramuan itu dengan gratis.

“Memang praktik tersebut membuka garansi jika hasil kurang maksimal, tapi saya sangat menyayangkan, jika praktik resmi berbadan hukum tidak terbuka masalah harga, sampai sampai saya harus membayar 2,5 juta, lalu masih dimintain uang lagi 1,5 juta. Ini saya takutkan akan merugikan banyak orang yang datang kesitu, sedangkan hasil nya tidak sesuai janji awal yang dibicarakan, ia kalau rumah saya dekat, hasil tidak maksimal bisa balik kesitu, kalau rumah saya jauh di jawa, lalu gimana, katanya hasil langsung terlihat di tempat”. Ungkap si joko dengan penuh penyesalan.

(Kris)

error: