AMP Milik Jhoni Pongki Diduga Produksi Aspal AC-WC Tidak Sesuai JMF

Doc Foto Pengaspalan Jalan Flexsibel di Buol

Buol,Sulteng, detik1.co.id // Rekonstruksi peningkatan ruas jalan Unone-Babal di Kabupaten Buol yang baru selesai dikerjakan kurang dari sebulan, kini sudah mengalami kerusakan. Proyek ini memiliki nilai kontrak Rp5,429 miliar. Kerusakan ini diduga akibat kualitas bahan aspal yang tidak memenuhi standar spesifikasi.

Setiap pekerjaan jalan di Buol yang dikerjakan oleh pengusaha Jhoni Pongki disebut-sebut menggunakan campuran aspal AC-WC yang tidak sesuai Job Mix Formula (JMF). Hal ini menyebabkan struktur perkerasan jalan aspal yang dihasilkan menjadi fleksibel dan cepat rusak.

Selain itu, Jhoni Pongki juga diduga menggunakan BBM solar bersubsidi untuk operasional Aspal Mixing Plant (AMP), alat berat, dan dump truck-nya. Dugaan lainnya, proses produksi aspal AC-WC dilakukan tanpa berpedoman pada JMF.

Analisis Kerusakan

Berdasarkan kajian tim teknik dari DPP Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 pada Senin, 6 Desember 2024, kerusakan lapisan aspal pada jalan Unone-Babal disebabkan oleh kadar aspal yang tidak sesuai JMF, suhu penghamparan aspal yang tidak memenuhi spesifikasi, serta agregat B dan agregat A yang belum cukup keras namun tetap dipaksakan untuk digunakan. Selain itu, agregat aspal pada timbunan juga belum padat, dan proses pemadatan dinilai kurang maksimal.

“Komposisi material agregat aspal seharusnya sesuai dengan hasil uji laboratorium yang dirumuskan dalam JMF. Jika JMF menyebut kadar aspal minimum 6,2%, maka kadar tersebut harus dipenuhi di lapangan. Kontraktor tidak boleh mengubah kadar aspal tanpa mengacu pada perubahan JMF,” jelas salah satu anggota tim teknik.

Ketidaksesuaian kadar aspal dengan JMF akan memengaruhi mutu aspal di lapangan. Daya rekat dan fleksibilitas aspal menjadi tidak maksimal, menyebabkan retak-retak kecil. Retakan ini memungkinkan air hujan masuk ke struktur bawah, sehingga mempercepat kerusakan.

Tanggapan Pejabat Terkait

Ahmad Yani, Kepala Bidang Bina Marga, menjelaskan bahwa material yang digunakan dalam proyek ini telah memenuhi standar dan spesifikasi yang ditetapkan. “Kualitas aspal telah melalui uji laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Tengah, dan proses pengerjaan juga telah sesuai spesifikasi teknis,” ungkapnya pada Selasa, 17 Desember 2024.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Buol, Freza, menyatakan bahwa keretakan pada beberapa titik jalan lebih disebabkan oleh aktivitas pengangkutan material di area pinggir jalan yang sering bersilangan dengan kendaraan lain. “Keretakan terjadi karena tekanan kendaraan yang berpapasan di bagian pinggir jalan aspal dan tengah,” jelasnya.

Freza juga menegaskan bahwa pihak pengawas dan direksi PUPR Buol telah menginstruksikan pelaksana proyek untuk segera memperbaiki kerusakan di titik-titik tertentu. Ia menambahkan bahwa kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh campuran aspal yang tidak sesuai JMF.

Harapan dan Penanganan

Semua pihak yang terlibat dalam isuproyek jalan ini, mulai dari kontraktor, konsultan pengawas, hingga pejabat pembuat komitmen (PPK), diharapkan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan jalan. Ke depan, pelaksanaan proyek infrastruktur harus dilakukan dengan lebih profesional untuk mencegah kerugian yang terus berulang.

error: